Gunung Sinabung Kembali Erupsi Minggu Pagi, Status Siaga
Berita Baru, Jakarta – Gunung Sinabung di Sumatera Utara kembali mengalami erupsi pada pukul 07.41 Minggu (23/8) pagi. Tinggi kolom abu sekitar 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 3.460 m di atas permukaan laut.
Hal tersebut disampaikan oleh Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Resiko Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dipublikasikan melalui laman resminya.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi sekitar 12 menit 27 detik. Selain itu, terjadi awan panas ke tenggara sejauh 1000 m.
“Saat ini G. Sinabung berada pada Status Level III (Siaga),” demikian keterangan tertulisnya.
Adapun rekomendasi atas erupsi ini yaitu agar masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Sebelumnya, Gunung Sinabung kembali erupsi dengan tinggi kolom abu mencapai sekitar 5.000 meter di atas puncak. Erupsi tersebut teramati pada pukul 10.16 WIB, Senin (10/8).
“Sinabung kembali erupsi, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara,” ujar Kepala Pos Pemantau Gunung Sinabung Armen.
Ia mengimbau masyarakat dan wisatawan tak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, lokasi di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur dan 4 km untuk sektor timur-utara.
“Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik,” paparnya.
Armen juga meminta masyarakat mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.