Makam Khalifah Umar bin Abdul Aziz Digali dan Dihancurkan Milisi di Suriah
Berita Baru, Internasional — Anggota kelompok milisi menghancurkan dan menodai makam Khalifah Umayyah Kedelapan, yakni Umar bin Abdul Aziz, beserta keluarganya yang terletak di Provinsi Idlib, Suriah.
Dilaporkan oleh sejumlah media Arab, kelompok milisi yang menghancurkan makam khalifah merupakan keturunan Umar bin al-Khattab—sahabat Nabi Muhammad SAW— dan merupakan kelompok yang beperang untuk rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Video yang merekam proses penghancuran makam tersebutpun beredar di media sosial sejak 27 Mei lalu. Makam Khalifah Umar bin Abdul Aziz, serta istri dan pelayannya rusak. Terlihat jelas, makam-makam itu digali, dan isi dari makam dilaporkan hilang.
Situs tempat makam-makam tersebut terletak di Desa Deir Al-Sharqi, di daerah Maarat Al-Nu’man. Wilayah tersebut direbut oleh pasukan Assad dan milisi pro-rezim Suriah pada bulan Februari tahun ini.
Mengutip laporan media Turki, Daily Sabah, Jumat (29/5/2020), belum ada informasi tentang keberadaan sisa-sisa jenazah sang khalifah yang memerintah pada masa kejayaan Islam itu.
Sebagaimana diketahui, Umar bin Abdul Aziz lahir di Madinah pada tahun 682, namun sebagian sumber menyebut dia lahir di Mesir. Ayahnya adalah Abdul Aziz, putra Khalifah Marwan bin al-Hakam yang merupakan sepupu Khalifah Utsman bin Affan. Ibunya yakni Laila, cucu Khalifah Umar bin Al-Khattab.
Umar bin Abdul Aziz adalah khalifah yang sangat dihormati di dunia Muslim. Bahkan dirinya dikenang sebagai penguasa yang menegakkan keadilan sepanjang masa pemerintahannya, meskipun terbilang singkat, yakni dua tahun lima bulan pada abad ke-8.
Reputasinya dikenang terutama di tengah-tengah masa dinasti Umayyah dilanda korupsi dan dekaden. Tidak hanya itu, sosoknya yang salih membuatnya kerap dijuluki sebagai “Khulafaur Rasyidin Kelima”.
Ini bukan pertama kalinya insiden perusakan makam penting oleh milisi loyalis rezim Assad terjadi. Dilaporkn pada bulan Februari lalu, sebuah video yang beredar menunjukkan pasukan rezim dan milisi pro-Assad meluluhlantakkan dan menggali kuburan banyak petempur dan komandan oposisi.