Update Covid-19 Dunia Versi John Hopkins University, Brasil Melonjak
Berita Baru, Internasional – Virus corona SARS-CoV-2 atau Covid-19 sampai hari ini (25/5) sudah memakan 345.036 korban jiwa di seluruh dunia. Total ada 5.406.537 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi dengan 2.168.528 berhasil disembuhkan.
Angka-angka tersebut merupakan data penghitungan John Hopkins University (JHU) yang dikutip pukul 05.18 WIB. Dari data itu, Amerika Serikat masih menjadi negara paling banyak memiliki kasus Covid-19 di dunia. Disusul kemudian, Brasil, Rusia, Inggris hingga Spanyol.
Berikut data enam negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia versi JHU:
- Amerika Serikat: 1.643.098 kasus, 97.711 meninggal, 366.736 sembuh
- Brasil: 363.211 kasus, 22.666 meninggal, 149.911 sembuh
- Rusia: 344.381 kasus, 3.541 meninggal, 113.299 sembuh
- United Kingdom (Inggris Raya): 260.916 kasus, 36.875 meninggal, 1.151 sembuh
- Spanyol: 235.772 kasus, 28.752 meninggal, 150.376 sembuh
- Italia: 229.858 kasus, 32.785 meninggal, 140.479 sembuh.
Dengan lonjakan kasus Covid-19 di Brasil, pemerintah Amerika Serikat melakukan pelarangam bagi para pengunjung dari negeri Samba. Larangan itu berlaku bagi turis Brasil maupun orang asing yang telah berada di negara itu selama periode dua minggu.
Presiden AS Donald Trump sebelum itu telah melarang masuk pengunjung dari Inggris, negara-negara Uni Eropa dan China. Disampikan oleh Juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany bahwa sebagai langkah terbaru Trump telah merancang melindungi negara AS.
Larangan bepergian ke Brasil mulai diberlakukan pada Kamis malam. Seperti larangan lainnya, itu tidak berlaku untuk penduduk tetap yang sah. Pasangan, orang tua atau anak dari warga negara AS atau penduduk tetap yang sah juga akan diizinkan untuk memasuki Amerika.
Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O’Brien pada Minggu (24/5) menegaskan kepada CBS “Face the Nation” bahwa dia berharap langkah tersebut dipertimbangkan kembali di berbagai titik.
“Kami berharap itu bersifat sementara. Namun karena situasi buruk di Brasil, kami akan mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi rakyat Amerika,” terang O’Brien, dilansir Reuters.