Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PSBB Gresik
Musa, Ketua Fraksi Nadem DPRD Gresik. (Foto: Bangsaonline).

Jelang PSBB, Fraksi Nasdem DPRD Gresik Minta Industri Lakukan Proteksi Warga Sekitar



Berita Baru, Gresik – Jelang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Gresik, Fraksi Nasdem DPRD Kabupaten Gresik meminta perusahaan untuk ikut mendukung pemerintah dalam mengendalikan penularan virus covid-19 yang kian massif.

Ketua Fraksi Nasdem DPRD Gresik, Musa mengatakan, rencana penerapan PSBB merupakan salah satu upaya mengurangi kontak fisik dalam skala besar untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Penerapan PSBB di Kabupaten Gresik diharapkan bisa memutuskan mata rantai transkripsi virus yang berpindah dari satu orang ke orang lain,” ujarnya kepada Beritabaru.co, Kamis (23/4).

Menurut Musa, program tersebut dapat berhasil apabila didukung oleh semua pihak, termasuk pemilik industri di Kabupaten Gresik. Mereka dihimbau peduli dengan masyarakat dengan memberi kontribusi dalam rangka memberikan proteksi.

“Di Gresik banyak sekali industri food dan industri strategis lain yang tidak tersentuh aturan PSBB dan masih beroperasi. Kondisi ini memang baik untuk mempertahankan roda ekonomi masyarakat. Namun di sisi lain, akan meningkatkan kontak fisik yang memperbesar peluang untuk terjadi penularan Covid-19 baik dalam industri maupun di lingkungan sekitar.”

“Maka perlu ada solusi yang bisa menjadi penengan antara dua masalah ini. Di satu sisi masyarakat butuh pemasukan untuk bertahan, di sisi lain potensi penularan Covid akan tambah massif. Resiko konflik sosial yang akan muncul adalah masyarakat sekitar akan me lockdown industri karena khawatir menjadi episentrum penularan penyakit. Jadi perlu keterlibatan industri agar masyarakat merasa aman,” terangnya.

Musa menyarankan, proteksi oleh pihak industri harus berbeda (out of the box) dari yang sudah dilakukan selama ini. Sebab, upaya yang dilakukan, sampai saat ini tidak memberikan solusi yang menenangkan masyarakat karena korban Covid-19 terus berjatuhan.

Sementara itu, untuk penanganan virus Covid-19 sendiri, pihaknya berharap, perusahaan bisa menggunakan cara-cara modern.

“Menurut pakar vaksin konvensional yang di saat ini dikembangkan di berbagai negara juga sudah ketinggalan jaman. Apalagi, Covid-19 merupakan canggih. Mutasinya telah menyulitkan langkah para peneliti membuat vaksin konvensional,” pungkas Musa.