Universitas Atma Jaya Yogyakarta Luncurkan INCHIP untuk Perkuat Kemitraan Indonesia-Tiongkok!
Beritabaru.co – Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) meluncurkan Indonesia-China Partnership Studies (INCHIP) pada Rabu (9/10/2024) di Auditorium Kampus IV, Gd. Teresa UAJY. Program ini diinisiasi oleh UAJY dan Saraswati Institute untuk meningkatkan pemahaman dan kolaborasi antara Indonesia dan Tiongkok di bidang pembangunan ekonomi, teknologi, dan transformasi digital.
Perlu diketahui, INCHIP adalah inisiatif yang bertujuan memperkuat kerjasama antara Indonesia dan Tiongkok. Program ini mencakup penelitian tentang hubungan kedua negara dan mendorong pertukaran pengetahuan antara akademisi dan praktisi.
Selain itu, INCHIP membangun jaringan kerjasama akademik untuk meningkatkan mutu pendidikan dan penelitian. Melalui seminar, lokakarya, dan program pertukaran, inisiatif ini memfasilitasi dialog antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan yang muncul dari perbedaan budaya dan kebijakan.
Dalam sambutannya, Rektor UAJY, Dr. Gregorius Sri Nurhartanto, S.H., LL.M., berharap peluncuran INCHIP ini akan membuka jalan bagi kolaborasi antara akademisi UAJY, pembuat kebijakan, dan pemimpin bisnis di masa depan.
“Kami sangat senang dengan hadirnya program INCHIP dan mudah-mudahan ini menjadi langkah yang bagus terutama dalam rangka mendukung jalur kolaborasi dan kerja sama antara akademisi UAJY dan para pemimpin serta pembuat kebijakan di luar sana,” jelas Sri.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk John Wu, Director of Public Communication Huawei Indonesia, dan Prof. Ir. A. Djoko Budiyanto, SHR, M.Eng., Ph.D., Profesor Program Studi Informatika UAJY. Mereka membahas kemitraan berkelanjutan antara UAJY dan universitas-universitas di Tiongkok, serta strategi Belt and Road Initiative (BRI) di Indonesia.
Drs. Ign. Agus Putranto, M.Si. menjelaskan harapan UAJY untuk mempererat kerja sama dengan universitas di Tiongkok lainnya. Diskusi juga mencakup dampak positif BRI terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur Indonesia, yang diharapkan dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Alexander Michael Tjahjadi, moderator acara, menyoroti pentingnya proyek BRI, seperti Kereta Api Berkecepatan Tinggi Jakarta-Bandung, dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan konektivitas.
“Proyek infrastruktur skala besar seperti ini akan menciptakan lapangan pekerjaan. Tidak hanya di bidang konstruksi saja, tetapi juga di industri tambahan seperti logistik dan manufaktur,” ujarnya.
John Wu juga menekankan peran Huawei dalam percepatan digitalisasi di Indonesia, dengan menjelaskan kontribusi perusahaan dalam membantu masyarakat lokal, seperti pemulihan komunikasi pascabencana.
“Kami berhasil mengirimkan lebih dari 1.600 BTS di desa 3T dan meningkatkan konektivitas di seluruh kepulauan Indonesia,” ungkap John.
Acara peluncuran INCHIP ditutup dengan peluncuran website resmi yang memudahkan akses informasi mengenai acara yang diadakan oleh pemerintah Tiongkok di masa depan.
Rektor UAJY bersama Direktur Saraswati Institute melakukan peluncuran secara simbolis, diikuti dengan tour ke kantor INCHIP yang baru diresmikan di area basement Perpustakaan UAJY.
Dengan adanya INCHIP, diharapkan kerjasama strategis antara Indonesia dan Tiongkok semakin terjalin, membuka peluang baru dalam berbagai bidang yang bermanfaat bagi kedua negara.