Tingkatkan Hubungan Bilateral, Iran dan Zimbabwe Borong 12 Perjanjian
Berita Baru, Harare – Iran dan Zimbabwe borong 12 perjanjian dalam upaya tingkatkan hubungan bilateral kedua negara saat saat Presiden Iran Ebrahim Raisi menyelesaikan tur tiga negara di Afrika.
Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa menyebut Raisi sebagai “saudaraku” di landasan pacu setelah pesawat pemimpin Iran itu mendarat pada hari Kamis (13/7) di ibu kota, Harare.
Ratusan orang yang membawa spanduk selamat datang, termasuk banyak dari komunitas Muslim negara Afrika Selatan itu, berkumpul di Bandara Internasional Robert Mugabe.
“Ketika Anda melihatnya, Anda melihat saya. Ketika Anda melihat saya, Anda melihatnya,” kata Mnangagwa kepada kerumunan orang yang melambaikan bendera Zimbabwe dan Iran yang telah berkumpul di sekitar dua kepala negara.
“Ketika kami berperang, Iran adalah teman kami,” kata Mnangagwa, merujuk pada perjuangan Zimbabwe melawan Inggris untuk kemerdekaan, yang dicapainya pada tahun 1980. “Saya senang Anda datang untuk menunjukkan solidaritas.”
Menurut laporan Reuters, ke-12 perjanjian yang ditandatangani pada hari itu termasuk rencana untuk membangun pabrik manufaktur traktor di Zimbabwe dengan perusahaan Iran dan mitra lokal.
Lainnya memetakan kerja sama di bidang energi, pertanian, farmasi, dan telekomunikasi serta proyek penelitian, sains, dan teknologi.
Kedua negara berada di bawah sanksi Amerika Serikat, dan perjalanan Raisi ke Afrika, di mana ia juga singgah di Kenya dan Uganda, datang saat Iran mencoba memperkuat dukungan diplomatik dan mengurangi isolasi internasionalnya.
“Kerja sama kami dengan Zimbabwe dan kerja sama kami dengan benua Afrika, yang merupakan benua yang penuh dengan potensi, dapat membantu kami untuk kemajuan bersama,” kata Raisi dalam komentar yang diterjemahkan di Zimbabwe.
Sementara itu, Mnangagwa mengatakan Zimbabwe menyambut “investasi di beberapa sektor ekonomi kami” tanpa merinci berapa banyak investasi yang diharapkan negaranya dari Iran.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani telah menggambarkan tur Raisi sebagai “titik balik baru” yang dapat memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara Afrika.
Dia juga mengatakan pada hari Senin bahwa Teheran dan tiga negara Afrika berbagi “pandangan politik yang sama”. Iran juga menandatangani perjanjian dengan Kenya dan Uganda pada hari Rabu.
Tur Afrika Raisi menyusul kunjungannya ke tiga negara Amerika Latin yang juga terkena sanksi AS: Kuba, Nikaragua, dan Venezuela.
Kunjungan terakhir oleh pemimpin Iran ke Zimbabwe adalah pada tahun 2010 oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad saat itu.