BMKG Prediksi Malam Tahun Baru Diguyur Hujan Lebat
Berita Baru, Jakarta – BMKG memprediksi hingga 1 Januari 2023 akan terjadi peningkatan curah hujan di sejumlah daerah Indonesia. Potensi hujan tersebut berintensitas lebat, sangat lebat, dan ekstrem.
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati hal itu disebabkan meningkatnya kecepatan angin monsun Asia. Kemudian, kumpulan awan hujan (MJO) sedang berada pada fase melintasi wilayah Indonesia. Lalu, aktifnya gelombang atmosfer yang terpusat di wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara.
”Termasuk karena adanya bibit badai siklon tropis 95 W yang berada di Filipina bagian selatan. Bibit badai siklon tropis inilah yang mengurai awan-awan hujan hingga tidak ada,” ungkap Dwikorita dalam keterangannya, Kamis (29/12/2022) kemarin.
Potensi peningkatan curah hujan tersebut diprakirakan terjadi mulai hari ini. Kemudian, hujan ekstrem berpotensi terjadi di sebagian wilayah DKI dan utara Jawa Barat, memanjang ke timur masuk ke Laut Jawa. Khusus di Laut Jawa, selain hujan ekstrem, ada potensi angin kencang dan gelombang tinggi. Bahkan, banjir rob masih akan terjadi di Laut Jawa. Yang paling ekstrem di Jawa Tengah bagian utara.
”Hanya, untuk besok (hari ini, Red), potensi hujan ekstrem terjadi di Jawa Barat bagian utara dan Jawa Tengah bagian utara. Kemudian, hujan sangat lebat di DKI bagian utara, Jawa Timur bagian utara, dan Banten bagian utara,” terangnya.
Khusus di wilayah Jabodetabek, lanjut Dwikorita, hasil pemodelan menunjukkan potensi hujan sangat lebat hingga ekstrem sehingga perlu diwaspadai. Potensi hujan ekstrem terjadi di Kabupaten Bekasi bagian utara. Lalu, hujan dengan intensitas sangat lebat terjadi di Jakarta Barat bagian utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Kota Bekasi. Wilayah-wilayah lainnya berpotensi hujan lebat. ”Rata-rata hujannya itu menguat mulai sore hingga dini hari. Kemudian, peningkatan menjadi ekstrem itu malam hingga dini hari. Jadi, itu yang perlu diwaspadai,” jelasnya.
Dwikorita melanjutkan, selain berdampak pada potensi hujan dengan intensitas tinggi, kehadiran bibit siklon tropis ataupun pusat tekanan rendah berdampak pada kecepatan angin dan gelombang tinggi. Hal tersebut dapat mengganggu perjalanan transportasi udara dan laut. Karena itu, diperlukan antisipasi demi keamanan dan keselamatan. ”Untuk antisipasi, mitigasi sejak sebelum Natal kami telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Termasuk berkoordinasi untuk mengantisipasi bagaimana pengaturan penyeberangan,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengungkapkan perlunya mencermati kembali angkutan penyeberangan. Khususnya ketika ada angin kencang, hujan lebat, dan gelombang tinggi. ”Para nakhoda atau pengguna transportasi laut perlu waspada dan mengikuti semua petunjuk operator pelabuhan. Tidak perlu memaksakan diri yang dapat merugikan semua pihak,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab menambahkan, khusus untuk malam tahun baru, hujan lebat berpotensi terjadi pada dini hari.
Meski demikian, sejak siang pada 31 Desember terjadi hujan. Kemudian, meningkat intensitasnya pada sore. Lalu, pada malam tahun barunya ada sedikit cela (reda). Namun, menjelang pergantian tahun kembali meningkat hingga dini hari.
”Jadi, mungkin perlu mengantisipasi saudara-saudara kita yang akan merayakan malam pergantian tahun bisa mempersiapkan diri dengan baik,” ucapnya.