Jejak Studi dan Karir Syarif Rektor IAIN Pontianak, Sempat Masuk Dunia Forex
Berita Baru, Pontianak – Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., M.A, memiliki jejak studi dan karir yang cukup menarik. Pasalnya, ia sempat masuk dalam dunia usaha, dan akhir petualangan ekonominya jatuh di usaha Forex hingga semua asetnya terjual.
“Pada tahun 2008 saya bahkan tidak mampu untuk berzakat fitrah sewaktu Idulfitri tiba saat itu,” kata Syarif kepada Beritabaru.co, Rabu (11/5).
Bahkan, menurut Syarif, saat dalam kondisi bangkrut karena Forex sang ayah yang bernama Satimen menemui dirinya ke Jakarta hanya untuk memberikan nasehat.
“Nak, ikhlaskan semua yang terjadi. Cepatlah selesaikan sekolahmu, kan memang niatmu ke Jakarta untuk sekolah bukan untuk menjadi pengusaha. Harta adalah karunia dan titipan Allah, itu pun sewaktu-waktu Allah bisa menarik titipannya itu,” ujar Syarif, mengingat nasihat sang ayah.
“Dengan nasihat itu saya kembali datangi kampus setelah beberapa tahun saya sangat jarang ke kampus. Saat itu Profesor Azra sebagai Direktur Pasca Sarjana. Saat itu, saya mulai masuk perpustakaan kembali. Saya dapat undangan penyelesaian kuliah pada tanggal 30 Mei 2009,” sambungnya.
Saat itu, lanjut Syarif, karirnya dalam dunia akademik juga tidak baik-baik saja. Direktur Pascasarjana, tempat ia melanjutkan studi, mengeluarkan kebijakan ketat bagi mahasiswa yang telah lama tidak menyelesaikan kuliah.
“Saat saya memasuki ruangan pertemuan, di depan terpampang spanduk tentang waktu drop out. Untuk angkatan saya, angkatan 2003 harus sudah selesai pada tanggal 31 Agustus 2009. Kami pada shock,” tuturnya.
“Bagaimana tidak, untuk menyusun disertasi hanya punya waktu tiga bulan. Maka beberapa teman saya mengajukan pindah kuliah ke kampus lain,” tambah Syarif.
Ia pun mengaku, dalam kondisi tersebut mengambil sikap menyelesaikan studi untuk meraih gelar S2.
Tepat pada tanggal 15 Juni 2009, sambung Syarif menceritkan, ujian proposal disertasinya di sidang Word in Progress (WIP).
“Pada saat itu proposal disertasi saya tidak lulus. Terdesaknya waktu penyelesaian disertasinya membuat saya berjuang ekstra. Pada tanggal 27 Juni 2009 itu proposal disertasinya diterima. Akhirnya Oktober 2009 saya diwisuda sebagai Doktor ke 747 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di ujung tahun 2009 saya kembali bertugas aktif kembali di STAIN Pontianak, kampus almamaternya yang beralih status dari Fakultas Tarbiyah Filial IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1997,” ungkapnya.
Awal Karir di STAIN Pontianak
Setelah menyelesaikan studi S2-nya, Syarif awal mulanya aktif di STAIN Pontianak pada tahun 2011 dilantik sebagai Asisten Direktur Program Pascasarjana.
“Kemudian, Saya dilantik menjabat Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan IAIN Pontianak tahun 2014 sesudah STAIN beralih status menjadi IAIN Pontianak pada Agustus 2013,” terangnya.
Pada Desember 2017, Syarif diserahi tanggung jawab oleh Menteri Agama (Menag) sebagai Pelaksana Tugas Rektor IAIN Pontianak yang dilantik pada tanggal 6 Juni 2018 hingga sekarang.
“Alhamdulillah pada Desember 2017 Menteri Agama (Menag) memberikan saya tanggung sebagai Pelaksana Tugas Rektor IAIN Pontianak yang dilantik pada tanggal 6 Juni 2018 hingga sekarang,” pungkasnya.