Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Erick Sebut Laba Bersih BUMN Naik 592,3 Persen
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Istimewa)

Erick Sebut Laba Bersih BUMN Naik 592,3 Persen



Berita Baru, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan laba bersih perusahaan BUMN melonjak sebanyak 592,3 persen atau naik sebesar Rp90 triliun pada 2021 dibandingkan posisi tahun sebelumnya yang cuma Rp13 triliun.

Erick mengatakan realisasi itu didorong oleh efisiensi dan perbaikan model bisnis yang dilakukan oleh BUMN dalam beberapa waktu terakhir dan juga dipengaruhi oleh kerja sama dengan sejumlah mitra.

“Alhamdulillah kinerja BUMN pada 2021 jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berhasil merealisasikan sebagian dari tahapan roadmap transformasi BUMN,” ungkap Erick dalam keterangan resmi yang dirilis Senin (9/5/2022).

Erick mengakui kerja sama dengan mitra memberikan dampak positif untuk kinerja BUMN. Namun, ia mengatakan tak semua mitra menaati kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.

Untuk itu, Erick akan membuat daftar hitam (blacklist) mitra BUMN yang tidak menaati aturan atau nakal.

“Kerja sama BUMN dan mitra menjadi kunci, oleh karena itu, saya akan nantinya membuat blacklist mitra-mitra yang nakalan, karena saya tidak mau lagi BUMN jadi ajang koruptif, tentu capek benerinnya,” ucap Erick.

Erick mengatakan mitra BUMN harus memiliki kontribusi positif dalam setiap kerja sama dengan BUMN. Ia pun siap memberikan apresiasi kepada mitra yang mampu mendorong kinerja BUMN.

“Sebelum menghukum, kami harus beri reward. Makanya kami apresiasi mitra-mitra dengan kategori sangat bagus, tetapi kami juga mapping mitra-mitra yang ada kasus supaya BUMN ikut baik,” ucap Erick.

Sementara, ia telah menetapkan tiga poin dalam Apresiasi Mitra BUMN Champion 2022. Pertama, memperbaiki hubungan kerja yang win-win antara BUMN dan swasta demi mendorong BUMN menjadi perusahaan global.

Kedua, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang digunakan oleh mitra BUMN. Ketiga, mitra yang transparan dan profesional.

“Kami tidak mau ketika bermain di global, kami konsolidasi TKDN, tapi ternyata punya mitra yang kurang baik,” tutup Erick.