34 Tentara AS Mengalami Cedera Otak Akibat Serangan Rudal Iran
Berita Baru, Internasional – Pentagon mengatakan pada hari Jumat (24/1), ada 34 tentara AS didiagnosis menderita cedera otak traumatis akibat serangan rudal Iran, di pangkalan udara Irak, bulan ini. Menurut juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman, sebanyak 17 tentara masih dalam pengawasan medis.
Dilansir dari CNBC, Minggu (26/1), Presiden Donald Trump awalnya mengatakan dia diberitahu bahwa tidak ada pasukan yang terluka dalam serangan 8 Januari. Namun anggota militer menyebut kejadian tersebut tidak segera dilaporkan setelah pemogokan dan baru diketahui setelah beberapa hari kemudian.
Setelah laporan pertama yang menyebut terdapat beberapa tentara yang terluka, Trump mengatakan mereka “sakit kepala” dan menyampaikan kasus-kasus itu tidak seserius cedera yang melibatkan kehilangan anggota tubuh.
Pemakaran berbeda dengan pengungkapan Hoffman tentang 34 tentara yang didiagnosis cedera otak traumatis atau TBI. Hal itu disampaikan dalam laporan terbaru tentang jumlah korban yang terluka dalam serangan rudal Iran di pangkalan udara Ain al-Asad di Irak barat.
Hoffman mengatakan dari 34 yang didiagnosis mengalami TBI, 18 lainnya dievakuasi dari Irak ke fasilitas medis AS di Jerman dan Kuwait, sementara16 orang lainnya tinggal di Irak.
“Orang Amerika yang dikirim ke Kuwait sejak itu kembali bertugas. Semua 16 dari mereka yang didiagnosis dengan TBI dan tetap di Irak sejak itu kembali bertugas,” kata Hoffman.
Tidak ada yang meninggal dalam serangan di Ain al-Asad. Serangan itu diluncurkan sebagai pembalasan atas serangan rudal drone AS yang menewaskan Qassem Soleimani, jenderal militer paling kuat di Iran pada 3 Januari di Bandara Internasional Baghdad.