Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Retno Marsudi
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi (Foto: Istimewa)

2.252 WNI di Luar Negeri Terpapar Covid-19



Berita Baru, Jakarta – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan tiga WNI terpapar Covid-19 di Uni Emirat Arab (UEA).

Dengan tambahan tersebut maka total WNI yang positif Covid-19 di luar negeri menjadi 2.252.

Hal itu disampaikan Kemlu melalui akun twitter @Kemlu_RI pada Senin, (14/12).

Sebanyak lima WNI dinyatakan sembuh yang berasal dari Kuwait (1 WNI), UEA (3 WNI), dan Yordania (1 WNI).

Dengan demikian, total WNI terpapar Covid-19 di luar negeri menjadi 2.252 di 73 negara yang terdiri dari 1.543 sembuh, 161 meninggal, dan 548 dalam perawatan.

Adapun, persentase kesembuhan WNI terinfeksi Covid-19 di luar negeri hari ini menjadi 68,5 persen, naik dibandingkan sehari sebelumnya sebesar 68,3 persen.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, pandemi Covid-19 memunculkan tantangan tambahan bagi demokrasi.

Beberapa pihak menilai bahwa pembatasan atau lockdown yang dilakukan selama pandemi ini sebagai pengekangan kebebasan individu. Namun tidak demikian yang terjadi.

Pembatasan yang terbatas justru diperlukan guna mencegah munculnya risiko berkurangnya kebebasan dasar yang memang harus terus dihormati dan diimplementasikan.

Menlu menekankan pembatasan seperti itu juga harus terukur, agar tidak benar-benar menghilangkan hak kebebasan masyarakat.

Sementara tantangan berdemokrasi lain yang muncul, sambungnya, yakni bagaimana ruang demokrasi dapat digunakan oleh beberapa pihak untuk menyebarkan salah informasi dan disinformasi yang memiliki potensi mengganggu upaya penanganan pandemi.

“Beberapa Menlu memaparkan bahwa ruang demokrasi juga pada saat yang sama dijadikan ruang untuk menyebarkan misinformasi dan disinformasi yang tentunya bukan merupakan sesuatu yang dapat membantu upaya kita semua dalam memerangi pandemi,” urainya.

“Kita harus pastikan bahwa demokrasi diterima. Demokrasi dapat memberikan ruang bagi dialog mengenai pengambilan kebijakan kesehatan publik selama pandemi, ” ujarnya.

Retno menyontohkan hal tersebut dengan dibentuknya komite untuk mitigasi Covid-19, dan pemulihan ekonomi yang setiap harinya dilakukan pembaharuan soal pengelolaan pandemi di Indonesia.