Yenny Wahid Tegaskan Wahid Foundation Akan Terus Mengawal Implementasi RAN PE
Berita Baru, Jakarta – Pasca pengesahan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan Ekstremisme Kekerasan Yang Mengarah Pada Terorisme (RAN PE), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia mengadakan kegiatan Peluncuran Pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang RAN PE Tahun 2020-2024 di Hotel Shangri-La, Jakarta, 16 Juni 2021.
Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid saat diundang dalam acara tersebut mengatakan sepanjang 2020-2021, hingga disahkannya RAN PE menjadi Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah Pada Terorisme 2020-2024, Wahid Foundation terus terlibat dalam sejumlah pertemuan lanjutan antara BNPT dan masyarakat sipil guna mensosialisasikan RAN PE ke masyarakat melalui berbagai diskusi dan seminar. Di samping bahwa Wahid Foundation ikut mendukung penyusunan sejumlah dokumen strategis untuk mendampingi kementerian dan lembaga melaksanakan RAN PE di daerah.
Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, OMS, termasuk Wahid Foundation, memainkan peran penting dalam pencegahan dan penanganan ekstremisme kekerasan (violent extremism) di Indonesia. Ia mengatakan, “Selain dari promosi perdamaian, konter-narasi, hingga pendampingan kelompok mantan dan keluarga pelaku terorisme, peran masyarakat sipil dalam usaha pencegahan ekstremisme mencakup 4 hal: 1) riset sebagai dasar penyusunan kebijakan, 2) pilot program sebagai model intervensi, 3) penjangkauan publik melalui media dan forum komunitas, 4) konsolidasi berbagai pemangku kepentingan.Hal ini sedang dan terus akan diupayakan Wahid Foundation dalam mengawal lahirnya RAN PE serta implementasinya ke depan.”
Di sisi lain, di tingkat global, OMS Indonesia juga terlibat dalam berbagai forum pertukaran pengetahuan yang dilakukan sejumlah lembaga internasional. Di Asia Tenggara, kiprah OMS Indonesia bahkan dinilai menjadi contoh terbaik di Asia Tenggara bagaimana kolaborasi OMS bersama Pemerintah dalam usaha-usaha pencegahan ekstremisme kekerasan.
“Melalui advokasi RAN PE, OMS dapat memasukkan prinsip-prinsip pencegahan seperti jaminan hak asasi manusia, area-area strategis yang harus disasar, termasuk mendorong efektivitas implementasi. Selain itu, OMS juga berhasil meyakinkan pemerintah untuk memastikan prinsip-prinsip pelaksanaan, termasuk mempengaruhi rumusan kegiatan Kementerian/ Lembaga yang selama ini dinilai belum berjalan sinergis dan kurang akuntabel, termasuk dalam proses pemantauan dan evaluasi di lapangan,” ujar Yenny Wahid.
Wahid Foundation bersama jaringan organisasi masyarakat sipil berharap bahwa kemitraan yang dibangun dengan pemerintah, khususnya dengan BNPT dan kementerian lembaga lainnya dapat terus terjalin secara intens dan lebih luas.