Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

WHO: Malaria di Ethiopia
Orang-orang yang mengenakan masker melintas di sebuah jalan di Addis Ababa, Ethiopia, pada 1 September 2020. (Xinhua/Michael Tewelde)

WHO Peringatkan Lonjakan Kasus Malaria yang Mengkhawatirkan di Ethiopia



Berita Baru, Addis Ababa – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan lonjakan kasus malaria di Ethiopia, mencapai 8,4 juta kasus sejak awal tahun 2024. Angka ini menjadi jumlah tertinggi yang pernah tercatat dalam satu tahun, menurut laporan Buletin Klaster Kesehatan Ethiopia yang dirilis pada Senin (23/12/2024), dikutip dari laman Xinhua News.

“Hampir setiap distrik di Ethiopia telah melaporkan kasus malaria, dengan banyak distrik telah melampaui ambang batas epidemi,” ungkap WHO dalam laporan tersebut.

WHO Peringatkan Lonjakan Kasus Malaria yang Mengkhawatirkan di Ethiopia
Tenaga kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak pada peluncuran kampanye vaksinasi malaria di Juba, ibu kota Sudan Selatan, pada 16 Juli 2024. (Xinhua/Denis Elamu)

Malaria merupakan penyakit endemik di Ethiopia, terutama di daerah dengan ketinggian di bawah 2.000 meter, yang mencakup sekitar tiga perempat dari wilayah negara itu. Sekitar 69 persen populasi Ethiopia tinggal di area dengan risiko tinggi infeksi malaria. Kasus malaria biasanya meningkat pada dua periode, yaitu September hingga Desember setelah musim hujan utama, dan April hingga Mei setelah musim hujan sekunder.

Badan amal medis internasional Médecins Sans Frontières (MSF) menyerukan tindakan segera untuk mengatasi situasi yang mengkhawatirkan ini. “Diperlukan tanggapan yang mendesak dan tertarget untuk mengendalikan epidemi malaria di Ethiopia,” kata perwakilan MSF.

MSF juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan, terutama di daerah berisiko tinggi dan di antara masyarakat yang rentan. “Dengan perubahan musim dan perpindahan penduduk, prioritas harus diberikan untuk memaksimalkan dampak intervensi,” tambahnya.

WHO menekankan perlunya langkah cepat dan terkoordinasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, termasuk penguatan sistem kesehatan dan distribusi alat-alat pencegahan seperti kelambu berinsektisida.

Dengan lonjakan kasus yang terus meningkat, Ethiopia menghadapi tantangan besar dalam menangani malaria, yang tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat tetapi juga stabilitas sosial dan ekonomi negara tersebut.