Video Langka Reruntuhan Titanic yang Diambil Tahun 1986 Dirilis
Berita Baru, Internasional – Rekaman video langka yang menunjukkan kapal Titanic di dasar Atlantik dirilis pada hari Rabu (15/2/23), beberapa dekade setelah penemuan bangkai kapal dan lebih dari satu abad setelah kapal menabrak gunung es dan tenggelam.
Rekaman dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) diambil sekitar 3 km di bawah permukaan laut, hanya beberapa bulan setelah penjelajah menemukan reruntuhan pada tahun 1985. Sebagian besar belum dirilis ke publik sebelumnya.
Sejak penemuan itu, beberapa film dokumenter tentang Titanic telah menayangkan rekaman adegan reruntuhan.
Beberapa klip singkat dari penyelaman asli telah ditayangkan. Video yang dirilis Rabu akan berdurasi 80 menit yang lebih panjang dari rekaman yang sebelumnya dipotong di YouTube.
Pelepasan rekaman itu “menandai pertama kalinya manusia melihat kapal naas itu sejak 1912 dan mencakup banyak adegan ikonik lainnya,” kata WHOI, sebagaimana dilansir dari Reuters, Kamis (16/2/23).
Titanic yang dianggap hampir tak tertembus saat dibangun adalah kapal laut terbesar yang beroperasi pada saat itu.
Kapal itu menabrak gunung es pada 14 April 1912, di Atlantik saat melakukan pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris, ke New York.
Lebih dari 1.500 orang tewas dalam tenggelamnya kapal yang mengejutkan dunia dan memicu kemarahan atas kurangnya sekoci di kapal.
Sebuah tim dari WHOI dan Institut Oseanografi Nasional Prancis menemukan kapal yang tenggelam itu pecah menjadi dua bagian di tenggara Newfoundland Kanada pada 1 September 1985.
Selama 11 penyelaman pada Juli 1986, rekaman diambil oleh kamera pada kapal selam yang ditempati manusia dan kapal kecil yang dioperasikan dari jarak jauh yang bermanuver melalui ruang sempit.
Pembukaan rekaman tersebut bertepatan dengan perilisan ulang film “Titanic” karya sutradara James Cameron tahun 1997 pada hari jadinya yang ke-25.
Film ini memenangkan 11 Academy Awards, termasuk untuk film terbaik.
“Kisah manusia yang terkandung dalam kapal besar itu terus bergema,” kata Cameron dalam sebuah pernyataan.
“Dengan merilis rekaman ini, WHOI membantu menceritakan bagian penting dari sebuah kisah yang menjangkau generasi dan lingkaran dunia.”