Vaksin COVID-19 Tidak Sebabkan Keguguran Pada Ibu Hamil
Berita Baru, Inovasi – Sebuah penelitian dalam jurnal medis membuktikan bahwa vaksin COVID-19 tidak memiliki keterkaitan dengan terjadinya keguguran pada ibu hamil, vaksin COVID-19 dikatakan aman sebelum dan selama kehamilan.
Dilansir dari Reuters, studi yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine pada Rabu lalu, mengungkapkan hasil penelitian terhadap hampir 18.500 wanita hamil di Norwegia, termasuk sekitar 4.500 yang mengalami keguguran.
Para peneliti tidak menemukan hubungan antara vaksin COVID-19 dan risiko keguguran pada trimester pertama, terlepas dari apakah vaksin tersebut berasal dari Moderna, Pfizer dan BioNTech, atau AstraZeneca.
Secara keseluruhan, wanita dengan keguguran 9% lebih kecil kemungkinannya untuk divaksinasi, menurut perhitungan para peneliti.
Dalam studi terpisah yang diterbitkan pada hari Kamis di The Lancet, para peneliti melacak 107 wanita yang hamil saat berpartisipasi dalam uji coba vaksin AstraZeneca di Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan. Tujuh puluh dua wanita telah menerima vaksin sementara yang lain mendapat plasebo.
Menurut para peneliti vaksin AstraZeneca tidak berpengaruh pada kemungkinan kehamilan dengan aman hingga cukup bulan.
“Penting bagi wanita hamil untuk divaksinasi karena mereka memiliki risiko lebih tinggi dirawat di rumah sakit dan komplikasi COVID-19, dan bayi mereka berisiko lebih tinggi lahir terlalu dini,” tulis para peneliti Norwegia tersebut, dikutip Berita Baru, Senin (25/10/21).
“Juga, vaksinasi selama kehamilan kemungkinan akan memberikan perlindungan kepada bayi yang baru lahir terhadap infeksi COVID-19 di bulan-bulan pertama setelah lahir,” tambah mereka.