Utang Luar Negeri Indonesia Turun Menjadi US$405,7 Miliar
Berita Baru, Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia turun menjadi US$405,7 miliar pada bulan Januari 2024. Angka tersebut menunjukkan penurunan dari realisasi ULN pada bulan sebelumnya yang mencapai US$408,1 miliar.
Asisten Gubernur Bank Indonesia dan Departemen Komunikasi, Erwin Haryono, menjelaskan bahwa penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan ULN sektor publik dan swasta.
“Penurunan tersebut dikontribusikan oleh penurunan ULN sektor publik dan swasta,” kata Erwin dalam keterangan resmi, Jumat (15/3/2024).
ULN pemerintah pada periode ini tercatat senilai US$194,4 miliar, turun dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya sebesar US$196,6 miliar. Hal ini dipengaruhi oleh pelunasan seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo. Meskipun demikian, pemerintah tetap berkomitmen menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu.
“Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel,” tambahnya.
Sementara ULN swasta melanjutkan kontraksi pertumbuhan pada Januari 2024 sebesar 2,6% (yoy) menjadi US$197,7 miliar. Kontraksi pertumbuhan tersebut terutama berasal dari lembaga keuangan dan perusahaan bukan lembaga keuangan.
Secara umum, BI menyatakan struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini terlihat dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,4% dari 29,7% pada bulan sebelumnya.