Usai Kerusuhan di Capitol, Aplikasi Parler Resmi Dihapus dari App St
Berita Baru, Internasional – Apple resmi menghapus Parler, aplikasi yang populer di kalangan pendukung Presiden Donald Trump, dari App Store iPhone pada Sabtu (9/1).
Parler adalah layanan mikroblogging dan jejaring sosial yang diluncurkan pada Agustus 2018. Parler memiliki basis pengguna yang signifikan dari pendukung Trump, para penganut konservatif, teori konspirasi, dan ekstremis sayap kanan.
Apple mengatakan bahwa postingan di jejaring sosial pro-Trump terkait dengan kerusuhan Capitol AS pekan lalu termasuk seruan untuk kekerasan, yang melanggar aturan Apple terhadap konten yang tidak pantas.
“Kami selalu mendukung beragam sudut pandang yang diwakili di App Store, tetapi tidak ada tempat di platform kami untuk ancaman kekerasan dan aktivitas ilegal,” kata seorang perwakilan Apple dalam sebuah pernyataan, dikutip CNBC International, Minggu (10/1).
“Parler belum mengambil langkah-langkah yang memadai untuk mengatasi penyebaran ancaman ini terhadap keselamatan orang. Kami telah menangguhkan Parler dari App Store sampai mereka menyelesaikan masalah ini.”
Sebelumnya, Google juga menghapus Parler dari toko aplikasi Android-nya, Google Play, pada Jumat. Penghapusan aplikasi tersebut dilakukan setelah terjadi kekerasan di Capitol AS oleh pendukung Trump pada Rabu pekan lalu yang menewaskan lima orang.
Kekerasan tersebut telah memperbarui desakan bagi para operator media sosial dan perusahaan teknologi untuk lebih memoderasi platform mereka, terutama dalam hal seruan untuk menghasut kekerasan di jagat maya.
Twitter secara permanen melarang akun pribadi Presiden Donald Trump pada Jumat karena merasa tweet terbaru Trump memicu kekerasan, sementara Facebook juga mencegah Trump mem-posting jelang pelantikan akhir bulan ini.
Parler diluncurkan pada 2018, dan tiba-tiba muncul pada awal tahun ini sebagai alternatif pro-Trump dengan lebih sedikit moderasi konten.
“Kami ini ibarat komunitas alun-alun kota, alun-alun kota terbuka, tanpa sensor,” kata CEO Parler John Matze pada Juni.
“Jika Anda dapat mengucapkannya di jalan di New York, Anda dapat mengucapkannya di Parler.”
Parler tetap dapat diakses melalui browser web, yang sebelumnya disebut Apple sebagai cara untuk menjangkau pengguna iPhone tanpa memerlukan persetujuan Apple.
Apple belum menghadapi tantangan moderasi konten yang sama dengan perusahaan seperti Facebook, YouTube, dan Twitter. Tetapi Apple melakukan kontrol atas App Store-nya, yang merupakan satu-satunya cara untuk menginstal aplikasi di iPhone.
Apple menghapus aplikasi secara teratur karena melanggar pedomannya yang panjang, dan sebelumnya telah melarang aplikasi yang populer di kalangan pengguna sayap kanan, termasuk aplikasi Infowars pada tahun 2018, dan sebelumnya, Qdrops, aplikasi yang terkait dengan teori konspirasi Qanon.