UPZ Semen Indonesia Berikan Bantuan 5 Kolam Lele Ke TPQ
Berita Baru, Tuban – Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Semen Indonesia menyerahkan bantuan 5 unit kolam lele aquaponik kepada Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Darul Fiqh, Desa Borehbangle, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban. Kamis (19/09).
Terlihat raut gembira dari para santri saat menyaksikan pemberian bantuan kolam lele yang terintegrasi dengan tanaman hidroponik tersebut.
Tukhin selaku ketua Yayasan Darul Fiqh, yang pada kesempatan itu mewakili yayasan dalam serah terima bantuan, mengatakan jika dirinya sangat mengapresiasi upaya baik dari UPZ Semen Indonesia.
Ia juga menyampaikan harapan agar bantuan yang diterima, nantinya mampu menunjang keberlangsungan yayasan, baik sebagai tambahan bagi kebutuhan operasional belajar, juga dapat digunakan sebagai tambahan bisyaroh para ustadz dan ustadzah selaku pengajar.
“Saya sebagai ketua yayasan dan penanggung jawab atas bantuan yang diberikan dari UPZ Semen Indonesia ini, saya pastikan nanti hasilnya akan dibagikan sesuai dengan asnaf penerima zakat,” ungkapnya.
Untuk diketahui jika pada tahun 2019 ini, dana zakat dari karyawan Semen Indonesia yang terkumpul senilai Rp 1,6 miliar, mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 1,4 miliar.
Dana zakat tersebut kemudian disetorkan ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tuban, dan oleh Baznas dikembalikan sebesar 70% kepada perusahaan, yang selanjutnya dikelola oleh UPZ untuk beberapa prorgram bantuan antara lain rehabilitasi rumah tidak layak huni, pemberdayaan masyarakat miskin, bisyaroh ustad dan ustadzah TPQ serta beasiswa untuk anak dari keluarga fakir miskin.
Wakil ketua UPZ Semen Indonesia Pabrik Tuban, Siswanto menerangkan jika kolam lele yang diberikanya tersebut berkapasitas 3000 ekor dan menggunakan metode Recirculating Aquaculture System (RAS).
Metode itu menempatkan kolam lele terintegrasi dengan tanaman hidroponik, sehingga selain membudidayakan ikan lele, sirkulasi airnya nanti juga bisa digunakan untuk menyuburkan berbagai tanaman sayuran hidroponik.
“Kolam lele ini terintergrasi dengan tanaman hidroponik, sehingga selain untuk budidaya lele juga dapat menyuburkan tanaman dan sayuran” ujarnya.
Siswanto juga menegaskan besar harapanya agar bantuan yang telah diberikan itu dapat dimaksimalkan, sehingga nanti hasilnya dapat membantu lembaga dalam memenuhi kebutuhan dan biaya yang diperlukan.
“Kalau ini nanti berhasil dengan baik, jumlah bibit ikan untuk masing-masing kolam akan dimaksimalkan dan dikembangkan lagi, agar nanti hasilnya baik dari budi daya ikan lele maupun sayuran hidroponik, bisa membantu operasional lembaga menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.