Uni Eropa dan Indonesia Bergotong Royong Atasi Kekerasan Berbasis Gender
Berita Baru, Jakarta – Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia meluncurkan kampanye “Gotong Royong Melawan Kekerasan Berbasis Gender” sebagai bagian dari Kampanye global 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, yang berlangsung setiap 25 November hingga 10 Desember.
Kampanye ini mencerminkan keselarasan antara prioritas pemerintah Indonesia dan Uni Eropa dalam menangani isu kekerasan berbasis gender yang semakin mendesak.
“Keduanya memiliki komitmen yang sama untuk menghadapi tantangan ini melalui pendekatan kolaboratif,” demikian pernyataan Delegasi Uni Eropa di Jakarta, Minggu (15/10/2024)
Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah signifikan dengan mengesahkan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) pada 2022, yang memberikan perlindungan hukum bagi korban kekerasan seksual, termasuk yang terjadi di dunia maya. Di sisi lain, Uni Eropa juga menetapkan Strategi Kesetaraan Gender 2020-2025 serta mengadopsi regulasi pertama tentang pemberantasan kekerasan terhadap perempuan dan kekerasan dalam rumah tangga.
Menurut laporan World Health Organization (WHO), sekitar 30 persen perempuan berusia 15 tahun ke atas pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual oleh pasangan maupun bukan pasangan. Diperkirakan terdapat sekitar 736 juta perempuan di seluruh dunia yang menjadi korban kekerasan berbasis gender.
Kampanye ini bertujuan untuk memperkuat pendekatan kolaboratif dalam mencegah kekerasan berbasis gender dan meningkatkan inklusivitas di masyarakat, tempat kerja, dan sektor bisnis. “Pendekatan yang komprehensif, termasuk reformasi hukum, kampanye kesadaran publik, dan layanan dukungan, menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang bebas dari kekerasan berbasis gender,” ujar Delegasi Uni Eropa.
Dalam pelaksanaannya, Uni Eropa berkolaborasi dengan lembaga pemerintah, sektor swasta, organisasi HAM nasional, dan masyarakat sipil untuk meningkatkan kemitraan dan menyosialisasikan pentingnya pemberantasan kekerasan berbasis gender kepada publik.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, Delegasi Uni Eropa turut mendukung penghargaan WEPs (Women’s Empowerment Principles) Awards oleh UN Women, menyelenggarakan sesi pelatihan bersama Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) dan EuroCham, serta memberikan platform kepada anggota Youth Sounding Board: Sahabat Uni Eropa (YSB) untuk menyampaikan gagasan terkait upaya pemberantasan kekerasan berbasis gender online.
Melalui upaya bersama ini, Uni Eropa dan Indonesia berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan inklusif, sekaligus memperkuat kesadaran publik terhadap isu kekerasan berbasis gender yang masih menjadi tantangan global.