Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sheikh Rahimullah Haqqani.
Sheikh Rahimullah Haqqani.

Ulama Terkemuka Taliban Tewas dalam Serangan Bom di Kabul



Berita Baru, Kabul – Juru bicara pemerintah Taliban, Bilal Karimi mengatakan bahwa seorang ulama terkemuka Taliban tewas dalam serangan bom di Kabul.

Ulama tersebut adalah Sheikh Rahimullah Haqqani, seorang ulama yang mendukung kemerdekaan Taliban dan menyuarakan pendidikan perempuan.

“Dengan sangat sedih diberitahu bahwa ulama yang dihormati [Sheikh Rahimullah Haqqani] menjadi syahid dalam serangan pengecut oleh musuh,” kata Bilal Karimi, dikutip dari Reuters.

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Dengan mengutip 4 sumber Taliban, Reuters melaporkan bahwa serangan itu merupakan sebuah serangan bom bunuh diri di sebuah madrasah Islam.

Sumber tersebut mengatakan penyerang adalah seseorang yang sebelumnya kehilangan kakinya dan menyembunyikan bahan peledak di kaki palsu plastik.

“Kami sedang menyelidiki siapa … orang ini dan siapa yang membawanya ke tempat penting ini untuk memasuki kantor pribadi Sheikh Rahimullah Haqqani. Ini adalah kerugian yang sangat besar bagi Imarah Islam Afghanistan,” kata seorang pejabat senior Taliban di kementerian dalam negeri, merujuk pada nama kelompok Taliban untuk administrasinya.

Kemudian pada hari Kamis, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di saluran telegramnya, dengan mengatakan bahwa pembom telah meledakkan rompi bahan peledak di dalam kantor cendekiawan tersebut.

Haqqani adalah salah satu “pendukung paling menonjol untuk Taliban dan salah satu yang terbesar dari mereka yang menghasut untuk memerangi” ISIS, kata kelompok pemantau SITE, menerjemahkan pernyataan dari ISIL.

Haqqani adalah seorang cendekiawan terkemuka di Taliban yang selamat dari serangan sebelumnya, termasuk ledakan besar di kota Peshawar, Pakistan utara pada tahun 2020 yang diklaim oleh kelompok ISIS yang menewaskan sedikitnya tujuh orang.

Banyak pejabat Taliban turun ke media sosial untuk menyatakan belasungkawa mereka.

“Kamu telah memenuhi tanggung jawabmu. Takdir tidak dapat dicegah, tetapi komunitas Muslim telah menjadi yatim piatu,” cuit Mobin Khan, mantan juru bicara kepolisian Kabul.

Sejak kembali berkuasa setahun yang lalu, Taliban mengatakan bahwa mereka telah memulihkan keamanan.

Namun, serangan reguler oleh kelompok bersenjata, banyak dari mereka diklaim oleh afiliasi ISIS yang dikenal sebagai Negara Islam di Provinsi Khorasan atau ISIS-K, telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Akhir-akhir ini, kelompok tersebut telah meningkatkan serangan terhadap masjid dan minoritas di Afghanistan. Pada bulan Juni, ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah kuil Sikh di Kabul, menewaskan dua orang.

Afiliasi ISIS, yang telah beroperasi di Afghanistan sejak 2014, dipandang sebagai tantangan keamanan terbesar yang dihadapi pemerintah Taliban di negara itu.