Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

UIN Walisongo Jalin Kerja Sama dengan KPU RI Terkait Pendidikan Pemilih untuk Pemilu 2024

UIN Walisongo Jalin Kerja Sama dengan KPU RI Terkait Pendidikan Pemilih untuk Pemilu 2024



Berita Baru, Semarang – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang secara resmi menjalin kerja sama (MoU) dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Salah satu bidang yang disepakati adalah tentang pendidikan pemilih untuk penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2024.

MoU ditandatangani secara langsung oleh Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari, dan Rektor UIN Walisongo Prof Imam Taufiq RI di Ruang diTeatrikal Lt 4 Gedung Rektorat UIN Walisongo Semarang, pada Kamis (27/10/2022).

“UIN Walisongo adalah kampus ke-4 di PTKIN yang sudah jalin MoU,” ujar Hasyim

Hasyim mengungkapkan bahwa KPU tidak dapat bekerja sendiri untuk menyelenggarakan pemilu. Kerjasama dengan para pihak atau mitra adalah suatu kebutuhan masa kini.

Ia menyatakan bahwa KPU dengan senang hati menjalin komitmen untuk bekerja sama dengan UIN Walisongo Semarang. Hasyim memaparkan sebelum UIN Walisongo, KPU telah menjalin kerjasama dengan tiga kampus lain yakni UIN Sunan Kalijaga, UIN Sunan Ampel dan UIN Maulana Malik Ibrahim.

Hasyim mengatakan setelah dari UIN Walisongo, kerjasama juga akan dilakukan dengan UIN Jember. Selain meningkatkan partisipasi pemilih, KPU juga bekerjasama dengan sejumlah universitas untuk pembukaan program studi tata kelola pemilu.

Pembukaan program studi tersebut dirasa perlu agar sistem pemilu dapat terdokumentasi dengan baik.

“Kerja itu harus punya ilmu, agar tidak ngawur. Kalau punya ilmu harus diamalkan. Data-data pemilu yang ada dianalisis agar menjadi data akademik, agar dapat dikembangkan, serta agar menjadi percontohan dan teladan bagi sistem pemilu di dunia,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor UIN Walisongo Prof Imam Taufiq,  menyampaikan bahwa jumlah mahasiswa aktif UIN Walisongo sebanyak 24 ribu. Adapun alumni yang telah lulus mencapai puluhan ribu orang.

Dengan demikian, maka KPU dapat memberdayakan potensi mereka untuk kegiatan pendidikan pemilih.

“Kalau semua dapat berkolaborasi dengan KPU misalnya tentang pendidikan pemilu dan penyelenggaraan pemilu, tentu bisa lebih baik. Kami berharap bisa maksimal berkhidmah untuk negara dengan kerjasama dengan KPU. Ini momentum untuk bersinergi dengan lebih baik,” tandasnya.