Tuntut Jadi Karyawan Tetap, Warga Desa Sukomulyo Manyar Luruk PT KAS
Berita Baru, Gresik – Sejumlah perwakilan warga Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Gresik yang tergabung dalam Forum Komunikasi Warga Desa Sukomulyo (FKWDS) meluruk PT KAS. Mereka menuntut agar perusahaan tersebut memprioritaskan pengangkatan karyawan bagi warga Desa Sukomulyo yang sudah bekerja selama 3 sampai 7 tahun.
Selain itu, warga menuntut rekrutmen tenaga kerja agar memprioritaskan penduduk Desa Sukomulyo yang masuk wilayah ring 1 perusahaan yang bergerak dibidang pengelolaan makanan dan minuman instan itu.
Selanjutnya, memberikan kebebasan bagi karyawan dan pekerja di PT. KAS dalam memilih tempat domisili, serta memprioritaskan rumah kos yang ada di Desa Sukomulyo.
“Faktanya banyak pekerja dari luar Desa Sukomulyo bahkan dari luar Gresik yang lebih cepat dan lebih mudah menjadi karyawan daripada warga Desa Sukomulyo yang justru ada di ring 1, padahal warga Desa Sukomulyo yang bekerja lebih lama juga banyak, dan sampai saat ini belum diangkat menjadi karyawan,” ujar Koordinator FKWDS, Su’udi Wafa.
Warga Desa Sukomulyo, kata Su’udi, baru sekitar 10 sampai 20 persen yang direkrut dan bekerja di PT KAS. Angka tersebut jauh dibanding kebutuhan karyawan PT KAS yang berjumlah 16.000 karyawan.
“Kami menuntut perusahaan agar bisa merekrut minimal 70% warga Desa Sukomulyo, karena diantara desa lain yang berada di ring 1, Desa Sukomulyo yang paling dekat dan paling berdampak dari adanya perusahaan,” tegasnya.
Saat audiensi di PT KAS, Perwakilan warga Desa Sukomulyo ditemui sejumlah pihak pengelola perusahaan, sekaligus jajaran Muspika Manyar.
Namun, dari hasil audiensi, Su’udi mengungkapkan ketidak puasan atas hasil yang telah disepakati bersama. Kedepan, pihaknya berencana akan menggelar aksi.
“Hasil kesepakatan belum jelas arahnya. Untuk itu, kami memutuskan akan menggelar aksi unjuk rasa,” tegasnya.
Untuk diketahui, gerakan warga Desa Sukomulyo ini juga dibantu oleh Aliansi Gerakan Penolak Lupa (Gepal).