Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Corona AS
(Foto: Jacquelyn Martin/AP)

Trump Sebut Berita Kematian Pertama Corona di AS “Hoaks dari Demokrat”



Berita Baru, Internasional – Tak lama setelah konfirmasi berita kematian akibat virus corona pertama AS dari salah seorang pejabat, Donald Trump menampik hal tersebut dengan menyebut itu sebagai hoaks belaka. Presiden juga menggembar-gemborkan mengenai penanganan virus Corona dalam pemerintahannya sebagai “tindakan paling agresif dalam sejarah modern”.

Sebagaimana dilansir dari The Guardian, Minggu (1/3), salah seorang pejabat Washington mengkonfirmasi pria berusia 50-an di negara itu telah meninggal karena virus corona.

Trump mengatakan dalam sebuah rapat umum pada hari Jumat (28/2) di North Charleston dan mengklaim berita tersebut “hoaks”.

“Demokrat sedang mempolitisasi virus corona,” kata Trump. “Mereka mempolitisirnya. Salah satu orang saya mendatangi saya dan berkata: “Tuan Presiden, mereka berusaha mengalahkan Anda di Rusia, Rusia, Rusia. Itu tidak berhasil dengan baik. Mereka tidak bisa melakukannya. Mereka mencoba tipuan impeachment.”

Pada hari Sabtu (29/2), para pejabat negara bagian Washington mengkonfirmasi bahwa seorang lelaki di wilayah Seattle berusia 50-an telah meninggal. Gubernur Jay Inslee menyatakan bahwa keadaan darurat.

Saat dikonfirmasi, pasien yang sakit kronis itu pergi ke rumah sakit Kirkland dengan masalah pernapasan serius, setelah itu dilakukan tes virus pada Kamis malam, kata para pejabat pada konferensi pers.

Pejabat itu juga mengumumkan dua kasus positif dugaan tambahan, keduanya terkait dengan panti jompo di kota yang sama. Kedua pasien tersebut masing-masing adalah wanita berusia 40 dan 70-an yang tinggal di sana dalam kondisi serius.

Pengumuman itu datang sehari setelah pejabat negara mengkonfirmasi dua kasus lain, termasuk seorang siswa sekolah menengah di kota Mill Creek. Siswa tersebut diketahui tidak pernah melakukan perjalanan internasional dan tidak ada interaksi dengan orang terinfeksi. Kemudian seorang wanita di daerah Seattle berusia 50-an yang baru saja kembali dari Korea Selatan.

Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terbaru, jumlah terinfeksi saat ini mencapai 83.652 kasus dan hampir 2.800 kematian telah dilaporkan di seluruh dunia. Sebagian besar kasus ada di China yang juga menyebabkan kekacauan dengan pasar saham dan perjalanan internasional, olahraga, dan bisnis.