Tren Kampanye Desak Anies Kalahkan Kampanye Gemoy
Berita Baru, Jakarta – Gaya kampanye Anies Baswedan melalui program “Desak Anies” berhasil mencuri perhatian publik dan bahkan mengalahkan tren Gemoy, yang biasa menjadi branding capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Desak Anies, yang berfokus pada kampanye tatap muka dengan pendekatan dialogis, menjadi perbincangan hangat di berbagai platform, termasuk platform X dan YouTube.
Ismail Fahmi, pendiri Drone Emprit, mengungkapkan tren menarik terkait Gemoy dan Desak Anies. Menurutnya, tren pemberitaan tentang Gemoy menurun drastis setelah debat pertama capres pada 12 Desember 2023. Sementara itu, Desak Anies mulai mencuat dan bahkan mengungguli Gemoy, dengan puncaknya pada 26 Desember 2023.
“Dalam seminggu terakhir, trend pemberitaan di online news terkait Gemoy mulai turun drastis mulai tanggal 15 Desember 2023, beberapa hari setelah debat pertama capres,” ungkap Ismail.
Desak Anies vs Gemoy di Twitter/X
Sementara itu di Twitter/X, "Desak Anies" mulai tanggal 24 Desember trendnya mengalahkan "Gemoy", dan puncaknya tanggal 27 Desember 2023 dengan 35k mention vs 6 mention.
Banyak yang mengapresiasi Desak Anies karena menghadirkan politik gagasan,… pic.twitter.com/F7dNC5wQxk
— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) December 29, 2023
Gaya kampanye yang bersifat dialogis dan menghadirkan politik gagasan membuat Desak Anies diapresiasi banyak pihak. Program ini, yang awalnya ditujukan untuk anak muda, kini merambah ke pemilih yang lebih luas. Usamah Abdul Aziz, Juru Bicara Milenial Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin Amin, menjelaskan bahwa Desak Anies sengaja dirancang untuk membawa demokrasi yang mencerdaskan, terutama dalam konteks pemilu.
“Banyak yang mengapresiasi Desak Anies karena menghadirkan politik gagasan, berani mengambil risiko di-roasting langsung oleh masyarakat, dan kalau salah jawab bisa jadi gol bundir (bunuh diri),” kata Ismail Fahmi.
Gaya kampanye yang diusung Anies Baswedan melalui Desak Anies diharapkan dapat memberikan warna baru dalam dunia politik dan membuka ruang diskusi yang lebih luas di tengah masyarakat.