Tim KKN Sekolah Pasar Sosialisasikan Pengelolaan Sampah Organik di Pasar Balerante
Berita Baru, Sekolah Pasar Balerante — Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Pasar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melaksanakan program Sosialisasi dan Pengadaan Dekomposer yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan para pedagang Pasar Balerante dalam mengelola sampah organik. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pengelolaan sampah di pasar, terutama mengingat permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat sekitar terkait krisis pengelolaan sampah di Yogyakarta.
Pasar Balerante, sebagai salah satu pusat perekonomian masyarakat, menghasilkan volume sampah organik yang cukup besar setiap harinya. Sayangnya, fasilitas pemilahan sampah yang ada masih sangat terbatas, dan pengelolaan sampah secara berkelanjutan belum optimal. Hal ini menjadi tantangan yang cukup serius mengingat penutupan TPST Piyungan yang mengakibatkan penumpukan sampah di berbagai wilayah. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Bapak Sunaryadi, Kepala BUMDES Kalurahan Wonokerto, program Pengadaan Dekomposer ini menjadi solusi yang relevan untuk membantu masyarakat pasar dalam mengelola sampah organik secara lebih efektif.
“Program ini bertujuan untuk memberi pemahaman tentang pentingnya pengelolaan sampah organik serta memberikan keterampilan kepada para pedagang pasar dalam menggunakan dekomposer untuk mengolah sampah menjadi pupuk organik,” ujar Ahmad Tajuddin selaku penanggung jawab program. “Diharapkan dengan adanya dekomposer, sampah yang dihasilkan di pasar dapat dikelola dengan baik, mengurangi dampak lingkungan negatif, dan berkontribusi pada peningkatan kualitas lingkungan sekitar,” tambahnya.
Program ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan yang melibatkan berbagai pihak. Tahapan pertama adalah Perencanaan, di mana tim KKN mengadakan rapat internal untuk merancang konsep dan teknis pelaksanaan. Setelah itu, tim melakukan pertemuan dengan pihak terkait, termasuk Kepala BUMDES, untuk mempresentasikan rencana kegiatan. Pada tahap Sosialisasi, surat undangan resmi diberikan kepada para pedagang untuk memastikan partisipasi aktif mereka.
Kegiatan inti program berlangsung dalam format Sinau Bareng di Pasar Balerante, dihadiri oleh para pedagang pasar yang antusias untuk mempelajari cara mengelola sampah organik. Berikut adalah rincian kegiatan yang dilaksanakan:
- Edukasi Pemakaian Dekomposer
Tim KKN memberikan penjelasan tentang cara kerja dekomposer, manfaatnya, serta langkah-langkah penggunaan dekomposer secara tepat. Para pedagang juga diberi pelatihan praktis mengenai cara membuat dekomposer secara mandiri, agar dapat digunakan untuk kebutuhan pribadi maupun pasar.
- Demonstrasi Dekomposer
Setelah penjelasan teori, tim melakukan demonstrasi langsung menggunakan sampah organik yang ada di pasar. Para pedagang dapat melihat dan mempraktikkan sendiri cara kerja dekomposer dalam mengolah sampah menjadi pupuk organik.
Ibu Siti Munawaroh, seorang pedagang Kue Mendut di Pasar Balerante, menyampaikan antusiasmenya terhadap program ini. “Saya sangat senang dengan adanya program ini. Sebelumnya, saya bingung bagaimana cara mengelola sampah sisa dari bahan-bahan kue yang saya buat. Dengan dekomposer ini, sampah organik bisa diolah jadi pupuk, dan itu sangat bermanfaat untuk tanaman di rumah saya. Semoga program seperti ini terus ada, supaya pasar kita jadi lebih bersih dan ramah lingkungan.”
Sementara itu, Bapak Sunaryadi, Kepala BUMDES Kalurahan Wonokerto, juga memberikan apresiasi terhadap program ini. “Program ini adalah langkah nyata untuk membantu mengatasi permasalahan sampah di Pasar Balerante, terutama di tengah krisis pengelolaan sampah akibat penutupan TPST Piyungan. Saya sangat mengapresiasi upaya dari tim KKN yang telah berinisiatif memberikan solusi dengan pendekatan yang praktis dan berkelanjutan. Dekomposer ini tidak hanya berguna untuk pasar, tetapi juga bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam mengelola sampah organik.”
Ahmad Tajuddin, mengungkapkan harapannya terhadap kelanjutan program ini. “Kami melihat masalah sampah organik sebagai peluang untuk memberikan solusi yang sederhana namun berdampak besar. Melalui program ini, kami ingin memberdayakan para pedagang pasar untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah. Harapannya, dekomposer ini tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga mampu mengubah kebiasaan masyarakat pasar dalam mengelola sampah dengan lebih bijak.”
Dengan adanya program Sosialisasi dan Pengadaan Dekomposer ini, tim KKN Sekolah Pasar berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan pasar yang lebih bersih, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Program ini juga menjadi contoh nyata tentang bagaimana pendidikan masyarakat dapat memberikan solusi terhadap isu lingkungan yang semakin mendesak. Ke depan, diharapkan dapat lebih banyak program serupa yang memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.