Target Defisit APBN Lebih Longgar di Era Prabowo
Berita Baru, Jakarta – Pemerintah menetapkan target defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun terakhir kepemimpinan Jokowi, dengan rentang 2,45% hingga 2,8% terhadap PDB, untuk pemerintahan Prabowo 2025. Target ini lebih longgar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025 diarahkan mendorong produktivitas dengan memberikan ruang fiskal yang cukup besar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, dimana defisit anggaran ditargetkan mencapai 2,45% – 2,8% Produk Domestik Bruto,” jelas Bappenas.
Selain itu, belanja investasi ditargetkan below the line sebesar 1% PDB. Kebijakan ini juga bertujuan untuk memperluas sumber dan mengembangkan inovasi pembiayaan guna mendukung pembangunan.
Pada tahun depan, untuk menutup kebutuhan belanja negara, pembiayaan utang akan difokuskan pada penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman dengan komposisi optimal, serta mendorong pemanfaatan SBN untuk pembiayaan infrastruktur berkualitas.
Sementara itu, pembiayaan non-utang yang inovatif dan berkelanjutan diarahkan pada optimalisasi kemitraan pemerintah dan badan usaha, serta blended finance yang berkesinambungan untuk mendukung sumber daya manusia dan infrastruktur berkualitas.