Tanggapi Kekerasan Oknum TNI AU, Stafsus Presiden Angkie: Ada Cara Lebih Bijak Respons Warga Disabilitas
Berita Baru, Jakarta – Aksi kekerasan oknum aparat TNI AU terhadap warga Papua penyandang disabilitas di Marauke, Papua, Senin (26/7) menuai banyak tanggapan. Salah satunya datang dari Staf khusus Presiden Jokowi, Angkie Yudistia.
Angkie menyayangkan sikap berlebihan yang dilakukan oknum anggota TNI ketika berusaha melerai pertikaian warga. Ia juga menyampaikan, dalam menyikapi insiden itu dirinya telah berkoordinasi dan melakukan mitigasi dengan pihak TNU AU.
“Dan saya juga telah mendapat informasi langsung dari pihak-pihak terkait di sekitar kejadian. Dalam hal ini, ada cara-cara yang lebih bijak dalam merespon aktivitas warga disabilitas,” kata Stafus Presiden RI Angkie dalam akun Instagram pribadinya.
Sebagai sesama disabilitas tunarungu (tuli), Angkie berharap ada pendekatan persuasif yang bisa dilakukan dan mengedepankan sikap humanis ketika berhadapan dengan masyarakat disabilitas.
“Saya sebagai seorang tunarungu dan tuli, saya memahami betul bagaimana sulitnya berkomunikasi. Saya paham betul bagaimana sulitnya berkomunikasi. Saya memahami perasaan teman-teman penyandang disabilitas yang lain di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Sebagai bagian dari pemerintah dan juga sesama disabilitas, perempuan kelahiran Medan 1987 menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut. Ia juga berharap, ke depan peristiwa serupa tidak terulang di kemudian hari.
Angkie mendukung setiap upaya penegakan disipsil yang telah dilakukan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di lingkungan TNI AU. Dirinya juga menyakini prajurit TNI AU mampu menjalankan fungsi secara profesional.
“Saya menyakini, prajurit TNI AU mampu menjalankan fungsi secara profesional dengan mengedepankan delapan wajib TNI yang ramah, santun menjunjung tinggi (kehormatan), serta menjadi contoh yang baik kepada rakyat,” tegasnya.