Suriah Rencanakan Bangun Hagia Shopia ‘Kecil’ Sebagai Gereja
Berita Baru, Internasional – Suriah telah mempertimbangkan kemungkinan untuk membangun Hagia Sophia ‘kecil’ karena keputusan Turki mengubah Hagia Shopia ‘asli’ menjadi masjid, Senin (3/8).
DIlansir dari Sputnik, Hagia Sophia ‘kecil’ di Suriah direncanakan akan dibangun di Al-Suqaylabiyah di provinsi Hama.
Komandan Komite Pertahanan Nasional al-Suqaylabiyah, Nabeel Abdallah, mengatakan bahwa gagasan membangun gereja dalam bentuk mirip Hagia Shopia ini terutama melambangkan kehidupan orang-orang Kristen Suriah.
Abdallah juga mengatakan bahwa proyek pembangunan dibiayai dari sumber-sumber swasta dan bahwa tidak ada latar belakang politik.
“Ini adalah proyek pribadi yang juga dibiayai secara pribadi. Bahkan tanah di mana gereja diharapkan akan dibangun secara pribadi dimiliki oleh keluarga Kristen Suriah, yang leluhurnya menentang Turki pada tahun 1920-an, seperti semua orang Suriah pada saat itu. Orang seharusnya tidak mengharapkan pembangunan yang megah: itu akan menjadi sebuah gereja kecil. Saya pikir tidak sepadan dengan keributan yang mereka coba lakukan untuk mengatasinya,” kata Abdallah.
Selain itu, menurut Abdallah gereja akan dibangun ‘untuk mengenang semua gereja Suriah di provinsi kami dan di negara kami pada umumnya yang menderita karena teroris.’
“Kami berharap bahwa akan ada juga peringatan bagi semua orang Kristen Suriah yang menderita mati syahid karena iman mereka kepada Kristus, serta kepada semua pembela negara yang jatuh, di sebelah gereja,” jelasnya.
Abdallah menambahkan bahwa Patriarkh Yohanes X dari Antiokhia telah memberkati pembangunan gereja.
Abdallah menjelaskan bahwa Rusia tidak ada hubungannya dengan proyek pembangunan ini.
“Kami berencana membangun semuanya sendiri. Namun, beberapa sponsor swasta dari Rusia ingin membantu kami dengan pendanaan, tetapi ini bukan bantuan resmi dari Moskow,” terang Abdallah.
Pada pemerintahan presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Ataturk, Hagia Sophia merupakan museum dan sebuah situs keagamaan ikonik antara Kristen dan Islam. Namun baru-baru ini diubah menjadi masjid oleh Presiden Tayyip Erdogan.
Banyak protes baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri atas keputusan Presiden Erdogan itu.