Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Suriah: Puluhan Orang Tewas dalam Serangan Terorisme ISIS
(Foto: The Guardian)

Suriah: Puluhan Orang Tewas dalam Serangan Terorisme ISIS



Berita Baru, Internasional – Sebanyak 37 orang di Suriah meninggal dunia dalam sebuah serangan terbesar oleh ISIS sejak jatuhnya kekhalifahan tersebut tahun lalu.

Serangan yang terjadi pada Rabu (30/12), sebagaimana dilansir dari The Guardian dilaporkan menargetkan konvoi tentara rezim Suriah dan milisi yang kembali dari cuti ke pos mereka di provinsi Deir ez-Zor, sebagian besar daerah gurun yang berbatasan dengan Irak.

Kantor berita resmi negara, Sana, melaporkan bahwa serangan terorisme itu terjadi di sebuah bus di jalan raya utama, menewaskan 25 warga sipil dan melukai 13 orang lainnya. Sumber lain, termasuk penduduk setempat, seorang pembelot militer dan pemantau yang berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), menyebut bahwa jumlah korban lebih tinggi dari yang dilaporkan dan mengatakan bahwa tentara ada di dalamnya. Satu sumber lain mengatakan kepada Reuters bahwa orang-orang itu berasal dari Brigade Keempat elit Bashar al-Assad.

Menurut SOHR, bus itu disergap oleh sebuah operasi yang telah direncanakan dengan baik oleh para jihadis di dekat desa Shula. Mereka dilaporkan sengaja mendirikan pos pemeriksaan untuk menghentikan konvoi dan meledakkan bom sebelum melepaskan tembakan. Dua bus lagi berhasil lolos.

“Itu adalah salah satu serangan paling mematikan sejak jatuhnya kekhalifahan ISIS” tahun lalu, kata kepala Observatorium, Rami Abdel Rahman, kepada AFP.

Didirikan di tengah kekacauan perang saudara Suriah, ISIS mendeklarasikan kekhalifahan pada tahun 2014 dan pada satu titik menguasai wilayah Suriah dan Irak yang menampung sekitar 8 juta orang.

Kelompok itu kehilangan kendali atas sebagian kecil wilayahnya di gurun Deir Ez-Zor pada Maret 2019 setelah lima tahun serangan yang sebagian besar dilakukan oleh AS dan sekutu regionalnya untuk mengusir para militan dari kedua negara.

Sel-sel jihadis terus melancarkan penyergapan dan serangan tabrak lari dari gua dan pangkalan di gurun luas Suriah. Para militan ISIS dan pasukan Assad sering bentrok di daerah tersebut.

Telah terjadi lonjakan kekerasan dalam beberapa bulan terakhir, kata penduduk. Pada bulan April, 27 pejuang yang setia kepada pemerintah Damaskus dan milisi sekutu Iran tewas dalam serangan ISIS di dekat kota gurun al-Sukhna.

Suku-suku lokal juga menyuarakan kemarahan atas eksekusi yang dilakukan oleh milisi Iran yang bersekutu dengan rezim terhadap puluhan nomad yang dicurigai berafiliasi dengan militan.

Alam beberapa hari terakhir, pejuang pemberontak yang didukung oleh Turki telah bentrok dengan pasukan Kurdi di dekat Ain Issa, sebuah kota di jalan raya strategis yang telah dipatroli oleh pasukan Rusia dan Turki sejak pasukan AS menarik diri dari daerah itu pada 2019.

Pasukan Turki dan sekutu pemberontak Suriah, mereka memanfaatkan penarikan AS untuk merebut wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh milisi SDF pimpinan Kurdi, yang bertempur bersama AS melawan ISIS.

Ain Issa, sebelah timur sungai Efrat, juga memiliki kamp yang luas untuk orang-orang terlantar, di mana SDF telah menahan keluarga pejuang ISIS, termasuk orang asing.

Kekerasan tersebut telah menyebabkan Rusia mengirim bala bantuan polisi militer ke daerah tersebut.

Satu dekade perang saudara di Suriah telah menarik kekuatan asing, menewaskan sekitar 500.000 orang, dan mengusir lebih dari setengah populasi sebelum perang dari rumah mereka.