Sering Tidak Tepat Musim, Dewan Minta Tata Ulang Alur Distribusi Pupuk Subsidi di Gresik
Berita Baru, Gresik – Distribusi pupuk subsidi khususnya bagi petani tambak di Kabupaten Gresik belum sepenuhnya berjalan mulus. Baru-baru ini, ratusan petani tambak bahkan rela mengantre di kios untuk mengambil jatah pupuk subsidi hingga larut malam. Pemandangan itu terjadi di kios Desa Tanggulrejo, Kecamatan Manyar pada Rabu (9/3) malam.
Kondisi tersebut membuat kalangan legislatif meradang. Anggota Komisi II DPRD Gresik M Syahrul Munir tegas menyatakan pemerintah harus menata ulang alur pendistribusian pupuk subsidi, terutama bagi para petani tambak. Sebab penyaluran pupuk seringkali tidak sesuai dengan musim tanam dan musim panen.
“Yang luput dari perhatian pusat bahwa di daerah ini tidak hanya sektor pertanian, namun juga perikanan butuh pupuk subsidi. Prinsip petani agar dapat biaya produksi semurah mungkin karena jika menggunakan pakan ikan justru tidak cukup dan malah merugi. Namun, penyaluran pupuk ini seringkali tidak sesuai dengan musim tanam dan musim panen,” terang Syahrul, Kamis (10/3).
Menurutnya, kebutuhan pupuk subsidi akan mengalami peningkatan ketika musim hujan datang. Namun faktanya, pada saat kebutuhan meningkat, ketersediaan pupuk subsidi justru nihil atau tidak ada. Disitulah pada akhirnya para petani tambak mendapati kelangkaan pupuk subsidi.
“Kemudian di Indonesia ini ada musim hujan, ketika curah hujan tinggi kebutuhan pupuk subsidi meningkat, namun barang justru tidak tersedia. Makanya petani merasakan pupuk langka ketika mereka butuh. Sekali lagi, yang dicari petani adalah pupuk subsidi,” ucap politisi asal PKB itu.
Diterangkan Syahrul, pola pendataan petani penerima pupuk subsidi melalui RDKK sampai e-RDKK dinilai belum bisa menyelesaikan persoalan yang ada. Jika demikian, Syahrul menyarankan agar pupuk subsidi dihapus saja. Sebagai gantinya, para petani dan petambak diberikan insentif uang tunai agar bisa membeli pupuk ketika waktu yang benar-benar dibutuhkan.
“Tentu perlu sistem pendataan yang canggih agar insentif tersebut bisa tepat sasaran,” jelasnya.
Sistem pendataan yang canggih, ucap Syahrul, agar insentif pupuk subsidi yang diberikan oleh pemerintah tepat sasaran. Hal itu bisa dilakukan diantaranya dengan pola pendataan secara faktual. Apalagi, data menjadi hal yang sangat mendasar.
“Mekanisme bantuan diberikan langsung tunai kepada petani agar mereka memiliki proud sebagai petani. Juga supporting system dari Peran Pemerintah Daerah dengan menjaga keberlangsungan infrastrukturnya; jaringan irigasi, sumur bor, pintu air, jalan usaha tani dan jalan produksi perikanan,” beber Syahrul.
Sebelumnya, ratusan petani tambak mengantre untuk mendapatkan jatah pupuk subsidi hingga malam hari. Antrean para petani tambak itu terekam dalam video berdurasi 25 detik dan beredar melalui pesan singkat WhatsApp di Gresik sejak Rabu (9/3) malam.
Dalam video tersebut, beberapa warga yang tengah mengantre bahkan berkata “Mes (pupuk tambak, red) langka”. Kemudian, tampak beberapa warga tengah memanggul karung pupuk untuk dibawa ke sepeda motor mereka masing-masing.