Seniman Zimbabwe Ubah Uang Kertas Masa Hiperinflasi Jadi Lukisan

Berita Baru – Seniman visual Zimbabwe Prudence Chimutuwah berhasil memanfaatkan uang kertas lama dan tidak berharga karena hiperinflasi yang disebabkan oleh pencetakan uang yang merajalela di bawah mendiang Presiden Robert Mugabe.

Zimbabwe diketahui telah mengalami sejarah inflasi yang buruk , yang bahkan sempat dikatakan sebagai yang terburuk dari inflasi yang dialami Negara mana pun dalam masa non-perang.

Dilansir dari Reuters, Dolar Zim akhirnya ditinggalkan pada tahun 2009 setelah inflasi yang dan mendorong jutaan orang ke dalam kemiskinan dan sebagian besar uang kertas berakhir di tempat sampah.

Namun  Chimutuwah berhasil menemukan nilai dalam uang-uang  kertas lama yang tidak dicintai itu dengan menggunakannya untuk membuat karya seni.

Chimutuwah berharap warga Zimbabwe melihat uang-uang tersebut melalui karyanya melampaui sejarah inflasi yang buruk  untuk melihat sesuatu yang indah dalam uang kertas. Hal tersebut menurutnya mungkin saja dapat menjadi proses pulih dari trauma saat itu.

“Banyak orang, ketika melihat uang kertas lama, reaksi mereka kebanyakan (adalah) marah,” kata Chimutuwah, dikutip Berita Baru, Minggu (19/9/21).

“Saya mencoba agar orang-orang melihat keindahan uang kertas tua ini. Jadi, ketika seseorang melihat karya seni ini, mereka menjadi seperti ‘whoa’ dan kemudian mereka melupakan rasa sakit yang disebabkan oleh benda ini.”

Lukisan berbahan uang karyanya menggambarkan kehidupan sehari-hari wanita, ditampilkan menari, memasak atau dalam pakaian yang cerah dan elegan, dengan uang kertas Zim dolar lama yang direkatkan dengan lem untuk membentuk bagian dari gambar-gambar tersebut.

Dalam salah satu lukisannya terlihat seorang wanita menuangkan cairan dari labu, yang terdiri dari potongan uang kertas coklat 1.000 dan 50 miliar dolar Zimbabwe. Di foto lain, seorang wanita mengenakan topeng dan blus yang terbuat dari uang kertas ungu 500 juta dolar Zimbabwe.