Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sekjend SEMA Paramadina: Feodalisme Parpol Ancam Demokrasi Indonesia

Sekjend SEMA Paramadina: Feodalisme Parpol Ancam Demokrasi Indonesia



Berita Baru, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjend) SEMA Universitas Paramadina Afiq Naufal, melihat anak muda saat ini sudah gerah melihat oligarki dalam partai politik berlangsung secara terang benderang. 

Menurut Naufal, kondisi ini cukup memprihatinkan karena dalam pemilihan umum (pemilu) 2024 jumlah pemilih kaum muda paling banyak. Merekalah yang akan menjadi bagian dari penentu pemimpin Indonesia ke depan.

“Mereka sudah sangat tidak nyaman dan bahkan alergi terhadap diksi-diksi yang berbau politik,” kata Naufal dalam gelaran diskusi Twitter Space bertajuk ‘Oligarki dalam Parpol dan Bahayanya Bagi Demokrasi’, yang diselenggarakan Universitas Paramadina Jakarta, Jumat (7/7).

Ia menyebut, kondisi ini menandakan bahwa terasa benar pendidikan politik bagi kaum muda di tanah ait amat kurang dan itu berbahaya bagi stabilitas demokrasi ke depan.

“Karena sebenarnya pada pengertian kaum muda, demokrasi itu adalah suara rakyat sebagai representasi dari pikiran-pikiran tersebut,” ujarnya.

Lebih jauh Naufal mempertanyakan, apakah oligarki di masa depan akan hidup semakin subur, di tengah tradisi feodalisme yang semakin tak terkontrol.

“Susahnya, dalam politik kita masih terjebak pada figure ketika pada 2019. Misalnya banyak orang yang bersedia mati karena figure tertentu dalam Pemilu,” tuturnya.

Hal itu, kata Naufal, tentu amat berbahaya bagi berjalannya demokrasi di Indonesia, karena alam demokrasi itu sebenarnya adalah setia dan mengedepankan gagasan, ide dan strategi masa depan Indonesia. 

“Sementara di masyarakat kita terlihat masih setia kepada figure/kultus dan bukan ide dan gagasan,” pungkasnya.