Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Seamless Learning: Solusi Inovatif untuk Pembelajaran di Era Digital

Seamless Learning: Solusi Inovatif untuk Pembelajaran di Era Digital



Beritabaru.co – Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, konsep seamless learning atau pembelajaran tanpa batas menjadi salah satu pendekatan inovatif untuk menjawab tantangan pendidikan di era digital. Istilah ini mengacu pada pengalaman belajar yang terus berlangsung, baik di dalam maupun di luar kelas, dengan memanfaatkan teknologi untuk menyatukan berbagai konteks dan lingkungan pembelajaran.

Seamless learning menawarkan sebuah gagasan revolusioner yang mendobrak batasan ruang dan waktu dalam pendidikan. Menurut Prof. Mike Sharples, seorang pakar di bidang teknologi pendidikan dari The Open University, seamless learning memungkinkan individu untuk belajar kapan saja, di mana saja, dan melalui berbagai perangkat. “Dengan integrasi teknologi yang tepat, pembelajaran tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu. Ini memberi siswa fleksibilitas untuk mengakses informasi dan mendalami materi sesuai kebutuhan mereka,” ujar Sharples. Pernyataan ini menyoroti pentingnya teknologi sebagai penghubung yang memungkinkan pengalaman belajar yang berkesinambungan dan dinamis.

Konsep seamless learning tidak hanya terpaku pada penggunaan perangkat digital seperti ponsel pintar, tablet, dan laptop, tetapi juga memadukan pengalaman belajar formal dan informal. Dalam konteks formal, siswa dapat menggunakan aplikasi pendidikan untuk mengerjakan tugas atau mengikuti kelas daring. Sementara itu, dalam konteks informal, mereka dapat memanfaatkan video tutorial, forum diskusi, atau game edukasi untuk mendukung pembelajaran mandiri. Kolaborasi antara dua dimensi ini menciptakan ekosistem belajar yang holistik dan inklusif.

Pendekatan ini juga berakar pada teori situated learning yang diperkenalkan oleh Jean Lave dan Etienne Wenger. Teori ini menekankan pentingnya pembelajaran dalam konteks nyata dan kolaboratif. Seamless learning memanfaatkan prinsip ini dengan menghubungkan pembelajaran formal di kelas dengan situasi dunia nyata melalui teknologi. Sebagai contoh, siswa yang belajar tentang biologi dapat menggunakan aplikasi augmented reality (AR) untuk mengeksplorasi ekosistem lokal secara virtual sambil berada di taman kota. Dengan cara ini, siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Di Indonesia, implementasi seamless learning mulai mendapat perhatian, terutama sejak pandemi COVID-19 yang mendorong adopsi teknologi dalam pendidikan. Pandemi menjadi momentum transformasi besar dalam cara belajar mengajar, dengan teknologi menjadi inti dari proses ini. Salah satu contoh penerapan konsep ini adalah penggunaan Learning Management System (LMS) seperti Google Classroom atau Moodle yang terintegrasi dengan berbagai aplikasi pembelajaran lainnya. LMS memungkinkan siswa dan guru untuk tetap terhubung, meskipun berada di lokasi yang berbeda. Dalam skala yang lebih luas, LMS juga membuka peluang kolaborasi antara sekolah, institusi pendidikan tinggi, dan komunitas belajar lainnya.

Namun, keberhasilan seamless learning tidak terlepas dari tantangan yang harus dihadapi. Kesenjangan digital, seperti akses internet yang tidak merata dan kurangnya literasi teknologi di kalangan siswa maupun guru, menjadi hambatan utama. Dalam sebuah laporan yang dirilis oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), hanya sekitar 79,5% populasi Indonesia yang memiliki akses internet pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan adanya gap yang signifikan, terutama di wilayah terpencil. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan penyedia teknologi. Program seperti penyediaan perangkat gratis, pelatihan teknologi untuk guru, serta pembangunan infrastruktur jaringan di daerah-daerah terpencil menjadi langkah strategis yang dapat diambil.

Selain kesenjangan digital, tantangan lainnya adalah bagaimana menciptakan konten pendidikan yang relevan dan menarik. Dalam seamless learning, konten menjadi salah satu aspek krusial yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Konten harus dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa, relevansi dengan kurikulum, dan kemampuan teknologi yang tersedia. Penggunaan media interaktif, seperti video animasi, simulasi virtual, dan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI), dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan mempermudah mereka dalam memahami materi yang kompleks.

Ke depan, seamless learning diproyeksikan menjadi bagian integral dari sistem pendidikan global. Dengan terus berkembangnya teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan big data, peluang untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan inklusif semakin terbuka lebar. Teknologi AI, misalnya, dapat digunakan untuk menganalisis pola belajar siswa dan memberikan rekomendasi materi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. IoT, di sisi lain, memungkinkan integrasi antara perangkat belajar dengan lingkungan fisik, menciptakan pengalaman belajar yang lebih imersif.

Seperti yang disampaikan oleh Dr. Charles Reigeluth, seorang ahli dalam desain sistem instruksional, “Teknologi bukan hanya alat, tetapi katalis untuk transformasi pendidikan.” Pernyataan ini menegaskan bahwa teknologi memiliki peran strategis dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan zaman. Namun, adopsi teknologi dalam pendidikan juga memerlukan pendekatan yang terencana dan berkelanjutan. Pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk merancang kebijakan dan infrastruktur yang mendukung seamless learning.

Dengan adopsi yang tepat, seamless learning dapat menjadi solusi nyata untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era digital. Pendekatan ini tidak hanya memberikan efisiensi dalam proses belajar, tetapi juga menciptakan pengalaman yang lebih relevan dan bermakna bagi siswa. Melalui seamless learning, siswa dapat belajar dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar mereka, kapan saja dan di mana saja. Selain itu, seamless learning juga memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan metode pengajaran yang lebih kreatif dan inovatif.

Pada akhirnya, seamless learning adalah tentang menciptakan lingkungan belajar yang memberdayakan semua pihak siswa, guru, dan orang tua  untuk berpartisipasi aktif dalam proses pendidikan. Dengan teknologi sebagai enabler, konsep ini membuka pintu menuju pendidikan yang lebih inklusif, kolaboratif, dan berkelanjutan. Di era di mana perubahan adalah suatu keniscayaan, seamless learning menjadi tonggak penting dalam transformasi pendidikan menuju masa depan yang lebih cerah.

Penulis : Apriliyani Diah Kartikasari – Dosen IAIN Kediri – Mahasiswa S3 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya