Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

hepatitis misterius
Ilustrasi hepatitis misterius (foto: istimewa)

Satu Anak di Medan Meninggal Diduga Hepatitis Misterius



Berita Baru, Jakarta – Satu orang anak di Medan yang diduga terjangkit hepatitis misterius meninggal dunia. Diketahui anak tersebut sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.

“Ada dua anak yang diduga terjangkit. Tapi satu anak yang dirawat di RS Elisabeth meninggal. Pagi ini kita akan bawa spesimennya ke Universitas Indonesia karena di sana memeriksanya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumatera (Kadiskes Sumut) Ismail Lubis dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (10/5/2022).

Ismail menyebutkan pasien yang meninggal tersebut berusia dua tahun. Anak yang berasal dari Kota Medan itu masuk ke rumah sakit dengan gejala mual, muntah, demam, mata menguning, dan kehilangan kesadaran.

“Namun untuk memastikan bahwa pasien terjangkit hepatitis misterius, harus dilakukan pemeriksaan spesimen di Jakarta, ” ujarnya.

Sementara itu, ada satu pasien anak lain yang juga diduga terinfeksi hepatitis misterius. Saat ini pasien berusia delapan bulan itu sedang dirawat di RSUP H Adam Malik.

“Masih dirawat di RS Adam Malik Medan. Dugaannya mengarah ke sana,” kata Ismail.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyatakan ada 15 kasus yang diduga infeksi hepatitis akut misterius yang belum diketahui penyebabnya. Belasan kasus itu dilaporkan terjadi di sejumlah provinsi Indonesia, dari DKI Jakarta hingga Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

“Rentang usianya 1-17 tahun ya, dari beberapa provinsi. DKI Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Barat, Kepulauan Babel, dan Jawa Timur,” kata Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmizi, Selasa (10/5/2022).

Dari 14 kasus tersebut, empat diantaranya sudah dikategorikan menjadi pending klasifikasi lantaran sudah melalui sejumlah pemeriksaan seperti non hepatitis A,B,C,D,E maupun Adenovirus. Membutuhkan waktu hingga dua pekan untuk mengetahui hasil pemeriksaan hepatitis E dan Adenovirus.

Sementara itu, 11 kasus lainnya masih dilakukan pemeriksaan di laboratorium untuk mengetahui kondisi infeksi.