Said Didu Sebut Proyek LRT dan Kereta Cepat “Malaikat Maut” Bagi PT KAI
Berita Baru, Jakarta – Mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu mengatakan bahwa ada dua (2) proyek yang makin cepat jadi, maka makin cepat menjadi “malaikat maut” PT Kereta Api Indonesia.
“Ada 2 proyek yang makin cepat jadi maka makin cepat menjadi ‘malaikat maut’ PT Kereta Api Indonesia @PTKAI, yaitu proyek LRT dan Proyek Kereta Api Cepat,” tulis Said Didu dalam akun Twitter pribadinya, Sabtu (9/7).
Said Didu menegaskan, apabila kedua proyek miliaran tersebut benar-benar mangkrak dan menjadi ‘malaikat maut’ terhadap PT KAI serta beban negara, harus ada yang bertanggung jawab. “Harus ada yg bertanggung jawab terhadap kedua proyek ini,” ujarnya.
Hal tersebut diungkap Said Didu merespon cerita blak-blakan Direktur Utama PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo saat rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR, pada Rabu (6/7), terkait kesulitan dalam menjalani penugasan dua Proyek Strategis Nasional yakni Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Didiek Hartantyo menginformasi bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terancam diundur. Bahkan, kekurangan dana menjadi penyebab proyek miliaran rupiah ini terhambat.
Menurut Didiek Hartantyo, permasalahan tersebut terjadi karena dana Penyertaan Modal Negara (PMN) belum kunjung cair. Sementara kas yang dimiliki PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) hanya mampu bertahan hingga bulan September 2022.
Bahkan jika PMN tidak bisa cair tahun ini, maka proyek KCJB yang direncanakan beroperasi pada Juni 2023 terancam mundur.
“Saya yakin bahwa proyek ini akan mangkrak karena semakin diteruskan semakin menjadi beban,” tegas Said Didu.