Said Didu dan Mahfud MD Saling Balas Tweet Soal Perppu Cipta Kerja
Berita Baru, Jakarta – Lahirnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja yang diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 30 Desember 2022, menuai kritik dari banyak pihak.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengapresiasi adanya kritik tersebut. Baginya, hal ini menandakan hidupnya demokrasi di Indonesia.
Bahkan Mahfud menegaskan, seandainya tidak menjadi menteri juga akan mengkritisi Perppu tersebut. “Saya juga akademisi. Mungkin, saya kalau tidak jadi menteri, (akan) ngritik kayak gitu,” kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (3/1).
Namun demikian, Sekretaris Kementerian BUMN 2005-2010, Muhammad Said Didu menyebut Menko Polhukam Mahfud MD sedang dalam pilihan yang sulit terkait Perppu Cipta Kerja.
Yaitu antara mengikuti hati nurani dan prinsip keilmuan yang Mahfud pahami dengan mengikuti keinginan oligarki yang disuarakan oleh penguasa.
“Ini jauh lebih sulit dari mengakui bahwa MU (tim sepakbola Inggris jagoan Mahfud MD, red.) memang klub jelek,” kelakar Said Didu dalam akun Twitter pribadinya, Selasa (3/1).
Menko Polhukam Mahfud MD kemudian merespon cuitan Said Didu tersebut. Dengan tegas Mahfud mengatakan tidak pernah ragu untuk bersikap sesuai dengan nurani dan ilmu yang ditekuni.
“Ngarang. Saya tuh tak pernah ragu untuk bersikap sesuai dengan nurani dan ilmu,” kata Mahfud.
Mahfud kemudian menyebut bahwa dalam bentuk apapun, setiap kebijakan pemerintah pasti ada yang mengkritik. Sehingga ia tak risau, bahkan senang jika banyak yang menyorot.
“Saya tak risau dengan itu. Dulu Perppu Covid, UU Papua, dll juga begitu. Saya senang jika ada yang menyorot, artinya demokrasi hidup. Teruskan saja,” pungkas Mahfud.