Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Rusia Membalas Serangan Teror Ukraina dengan Memusnahkan Fasilitas Infrastruktur Bahan Bakar

Rusia Membalas Serangan Teror Ukraina dengan Memusnahkan Fasilitas Infrastruktur Bahan Bakar



Berita Baru, Internasional – Kementerian Pertahanan mengumumkan bahwa pasukan Rusia telah meluncurkan serangan yang menargetkan infrastruktur bahan bakar di Wilayah Odessa, Ukraina.

Sebagai pembalasan atas serangan teror Kiev baru-baru ini, pasukan Rusia juga menggunakan senjata berbasis angkatan laut untuk memusnahkan fasilitas penyimpanan bahan bakar di daerah Odessa dan Nikolaev, dengan total volume sekitar 70.000 ton, penyedia bahan bakar bagi militer Ukraina.

Semua target terkena, kata Kementerian Pertahanan, menambahkan bahwa kobaran api dan ledakan berikutnya dicatat setelah serangan.

Pada Selasa (18/7), Kementerian Pertahanan Rusia juga mengumumkan telah menggagalkan upaya rezim Kiev untuk melakukan serangan teroris di Krimea menggunakan 28 kendaraan udara tak berawak (UAV).

Seperti dilansir dari Sputnik News, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa 17 UAV Ukraina dihancurkan oleh sistem pertahanan udara Moskow. Sebelas drone lagi, yang ditekan dengan alat peperangan elektronik, jatuh tanpa mencapai targetnya.

Tidak ada korban atau kerusakan akibat serangan yang gagal itu, tambah kementerian.

Sebelumnya, Kepala Krimea Sergey Aksyonov, juga melaporkan di Telegram bahwa serangan drone di timur Krimea telah digagalkan.

Upaya terbaru Ukraina untuk menargetkan objek di semenanjung dengan drone mengikuti serangan teroris di Jembatan Krimea pada 17 Juli menggunakan dua drone permukaan laut.

Jalan raya jembatan yang menghubungkan Krimea dengan daratan Rusia mengalami kerusakan, sementara fondasi struktural jembatan tetap kokoh, menurut Kementerian Transportasi.

Kemudian pada hari itu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan pernyataan, mengutuk serangan di Jembatan Krimea oleh Kiev.

Keputusan untuk menargetkan infrastruktur telah diambil oleh pejabat Ukraina, militer mereka, dan dengan partisipasi dinas intelijen Amerika dan Inggris, kementerian menambahkan dalam sebuah pernyataan.