Review Film “Cruella”: Rahasia Apa yang Disimpan Baroness?

Berita Baru, Entertainment – Walt Disney Pictures telah resmi merilis fim “Cruella” melalui layanan streaming Disney+ Hotstar sejak 26 Mei lalu di Indonesia. Film yang disutradarai Craig Gillespie ini diadaptasi dari “The Hundred and One Dalmatians,” sebuah novel anak-anak karya Dodie Smith tentang penculikan 101 anjing dalmatian.

“Cruella” jelas berbeda dari novel tersebut. Film ini memiliki kejutan dan belokan-belokan dalam alur ceritanya. Yuk simak terlebih dahulu sinopsis “Cruella” berikut ini!

Sinopsis Cruella

Di tahun 1970-an, seorang perempuan muda bernama Estella (Emma Stone) hidup di jalanan bersama dua kawannya, Jasper (Joel Fry) dan Horace (Paul Walter Hauser). Mereka bertahan hidup dengan mencuri, dan Estella sebagai ahli penyamaran yang bertugas mendesain baju mereka.

Yap, Estella sebenarnya bermimpi menjadi perancang busana. Ia dianugerahi talenta dan ambisi yang besar. Dirinya memang berhasil bekerja di sebuah pusat mode, namun hanya sebagai cleaning service. Hingga akhirnya, kesempatan besar datang ketika ia mengubah pajangan etalase di toko tersebut menjadi sebuah tontonan unik.

Apa yang dibuat oleh Estella menarik perhatian Baroness von Hellman, seorang legenda mode yang sangat disegani. Baroness mempekerjakan Estella untuk merancang busana di kantornya. Ini tentu sebuah titik balik yang besar bagi Estella. Semua terasa begitu magis hingga akhirnya, ia mengetahui satu per satu rahasia dibalik sosok Baroness.

Siapa Baroness, dan mengapa ia menjadi penting bagi Estella? Perjalanan mengungkap rahasia itu harus dibayar dengan begitu mahal. Estella kini tak lagi gadis yang baik dan penurut. Ia telah berubah menjadi well, bisa dibilang dirinya sendiri: seorang ambisius, enerjik, dan kreatif, namun kali ini dalam bentuk yang lebih dewasa bernama Cruella, si pendendam yang kejam, dan modis.

Review “Cruella”

Film produksi Disney nyaris tak pernah mengecewakan, dengan story line yang menghanyutkan, konflik dan plot twist menantang, dan visualisasi menawan. “Cruella” juga punya semua itu, meski dengan catatan.

Begitu sampai ke tengah cerita, termasuk pada bagian Estella menangis di taman ‘bersejarah’ itu membuat alur cerita terasa bertele-tele hingga rentan bikin bosan. Namun eskalasi konflik dan kejutan-kejutan lain telah disiapkan.

Di akhir cerita, kita melihat seorang villain baru telah lahir, Cruella de Vil. Penjahat yang lagi-lagi membuat kita berpikir, mungkin memang orang jahat bermula dari orang baik yang teraniaya?

Karakter Cruella de Vil merupakan karakter dari novel “The Hundred and One Dalmatians.” Mungkinkah akan ada sekuel film ini? Apakah kamu tertarik untuk mengetahui bagaimana kelanjutan perseteruan Cruella dengan Baroness yang powerful, sambil menikmati busana dan aksesoris keren wara-wiri di sepanjang film?