Referendum: Sebagian Besar Suara Wilayah Donbass, Kherson dan Zaporozhye Memilih Bergabung dengan Rusia
Berita Baru, Internasional – Dalam referendum yang diadakan pada 23-27 September, Republik Donbass dan daerah-daerah lainnya yang dibebaskan memberikan suara terbanyak untuk bergabung dengan Federasi Rusia.
Berkaitan dengan hal itu, Kementerian Luar Negeri Rusia mencatat bahwa orang-orang telah membuat pilihan bebas mereka.
“Hasil pemungutan suara berbicara sendiri: penduduk Donbass, Kherson dan Zaporozhye tidak ingin kembali ke kehidupan lama mereka dan telah membuat pilihan sadar dan bebas untuk mendukung Rusia,” bunyi pernyataan itu.
Seperti dilansir dari Sputnik News, Kementerian menekankan bahwa pemungutan suara diadakan sesuai dengan norma dan prinsip hukum internasional, mengutip Kovenan Internasional 1966 tentang Hak Sipil dan Politik, Kesepakatan Helsinki 1975 dan keputusan Mahkamah Internasional tahun 2010 di Kosovo.
Selama lima hari terakhir, partisipasi pemilih di DPR, LPR, dan wilayah Kherson serta wilayah Zaporozhye jauh melebihi 50% dari keseluruhan pemilih terdaftar. Orang-orang datang ke tempat pemungutan suara meskipun ada pemboman Ukraina dan ancaman serangan teror.
Hasilnya membuktikan dukungan besar untuk bergabung dengan Rusia di antara para pemilih: 99,23% di Republik Rakyat Donetsk; 98,42% di Republik Rakyat Lugansk; 87,05% di wilayah Kherson dan 93,11% di wilayah Zaporozhye menyetujui keputusan untuk bergabung dengan Federasi Rusia.
Setelah hasil referendum diumumkan, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia dan mantan Presiden Dmitry Medvedev mengklaim melalui postingannya di Telegram bahwa hasil referendum telah “jelas.” Ia juga dan menyapa orang-orang di wilayah Donbass, Kherson, dan Zaporozhye, dengan mengatakan “Selamat datang di rumah, di Rusia!”