Rayakan Kemenangan Berakhir Tragis: Klub Malam Ambruk, Dua Meninggal
Beritabaru.co, Internasional. – Lantai atas sebuah klub malam ambruk pada Sabtu (27/7), menewaskan dua warga Korea Selatan dan melukai beberapa atlet asing yang berlaga di FINA World Championships.
Menurut keterangan seorang petugas dari tim rescue Gwangju, penyelamatan dilakukan pada jam 02.00 dini hari waktu setempat dan setidaknya ada 10 orang terluka. Namun petugas tersebut belum bisa memberikan angka pasti berapa banyak atlet yang cedera.
“Kami baru saja menari dan beberapa menit kemudian kami terjatuh hingga kuranglebih lima sampai enam meter dan setelah itu semua orang mulai keluar dari klub,” kata kapten tim Polo air New Zealand, Matt Small.
“Kami jatuh di atas kepala orang lain yang berada di bawah kami,” katanya kepada Radio Sport New Zealand yang dilansir CNA.
Small juga sempat memberikan keterangan bahwa beberapa korban di antara mereka mengalami luka yang amat parah.
Gwangju, yang terletak sekitar 330 km (205 mil) selatan ibukota Seoul, telah menjadi tuan rumah kejuaraan dunia, yang menampilkan renang, polo air dan menyelam, selama dua minggu terakhir dan pertemuan tersebut akan berakhir pada minggu.
Laporan dari kantor berita Korea Selatan mengkonfirmasi sembilan atlet asing terluka– empat orang Amerika, dua New Zealand, satu Belanda, satu Italia dan satu dari Brasil. Enam dari sembilang yang terluka adalah perempuan dan semuanya adalah pemain polo air kecuali Brasil, kata Yonhap News Agency.
Tiga atlet dirawat di rumah sakit dan sisanya pergi ke pusat medis asrama atlet untuk perawatan cedera ringan.
Saat ini Polisi sedang menyelidiki apakah bagian dari loteng di klub malam Coyote Ugly itu diperluas secara ilegal untuk memenuhi masuknya atlet, mengingat sekitar 370 orang berada di gedung ketika bagian dari lantai dua ambruk. Lansir The Sydney Morning Herald.
Pejabat polo air Australia, New Zealand dan AS mengonfirmasi anggota tim hadir saat insiden itu terjadi. Tim polo air Australia mengatakan beberapa pemainnya yang ada di klub tidak terluka.
Turnamen polo air putri ditutup pada hari Jumat dengan Amerika Serikat mengalahkan Spanyol di final dan Australia mengalahkan Hongaria dalam pertandingan medali perunggu.
Christopher Ramsey, CEO polo air AS, mengatakan itu adalah “tragedi yang mengerikan”.
“Para pemain dari tim putra dan putri kami merayakan kemenangan kejuaraan dunia perempuan ketika keruntuhan terjadi di klub umum. Segenap hati kami tujukan kepada para korban kecelakaan dan keluarga mereka,” tambahnya.
Penyelenggara FINA mengatakan pihaknya sangat menyesalkan situasi tersebut dan mengirimkan harapan terbaiknya kepada setiap korban kecelakaan ini.
“Karena beberapa peserta Kejuaraan hadir pada saat kecelakaan, FINA dengan hati-hati memantau situasi dan akan mengaktifkan semua tindakan untuk memastikan perawatan kesehatan dan bantuan diberikan kapan pun diperlukan,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Penulis :Dila Sumber : Yonhap News Agency, The Sydney Morning Herald, CNA