Protes Massa di Kolombia, Presiden Serukan Dialog Nasional
Berita Baru, Internasional – Akibat protes massa, Kantor migrasi Kolombia mengumumkan awal pekan ini bahwa semua pos pemeriksaan perbatasan di negara itu akan ditutup hingga 22 November.
Presiden Kolombia, Ivan Duque, memperpanjang jam malam ke seluruh kota Bogota. Setelah demonstrasi damai awal pekan ini yang berubah menjadi kericuhan masa.
Sebelumnya, Duque mengizinkan penggunaan sarana darurat untuk memastikan ketertiban dan keamanan selama protes–melarang kepemilikan senjata api, melarang konsumsi dan penjualan alkohol, dan memberlakukan jam malam. Militer dan polisi Kolombia juga ditugaskan untuk mempersiapkan operasi keamanan.
“Saya telah meminta Walikota Bogota untuk menerapkan jam malam di seluruh kota, mulai pukul 9 malam. Tujuan kami adalah untuk menjamin keselamatan semua warga Bogota”, kata Duque.
Dilansir dari Sputnik News, Sabtu (23/11) pada hari Jumat, pihak berwenang di ibu kota Bogota memberlakukan jam malam di tiga distrik di tengah protes yang sedang berlangsung.
Protes awaknya direncanakan akan diadakan sebagai pawai damai yang melibatkan mahasiswa dan profesor. Namun pihak oposisi mengumumkan rencana untuk melakukan pemogokan umum pada hari yang sama.
“Kami akan memberlakukan jam malam di tiga lingkungan – Bosa, Kennedy dan Ciudad Bolivar – mulai pukul 8:00 malam”, walikota Enrique Penalosa, mengatakan pada konferensi pers pada hari Jumat sebelumnya, yang dikutip oleh AFP.
Kemudian pada hari Jumat (22/11), Duque dalam pidatonya yang disiarkan televisi menyerukan sebuah inisiatif ‘percakapan nasional’ untuk membahas keluhan-keluhan warga Kolombia terkait protes masa.
“Izinkan kami memerangi korupsi secara lebih efektif dan memungkinkan kami membangun perdamaian dengan legalitas untuk semua. Percakapan ini akan berlangsung di daerah dengan semua sektor sosial dan politik”, kata Duque.
Di Bogota, pengunjuk rasa memblokir beberapa jalan raya, membakar barikade dan melakukan kasi lempar batu ke arah polisi yang menembakkan gas air mata dan meriam air.
Media lokal menyebut, puluhan pengunjuk rasa telah ditahan dan banyak yang terluka dalam karena aksi kekerasan, meskipun jumlah spesifiknya belum dilaporkan.
Menurut laporan media, lebih dari 200.000 orang turun ke jalan-jalan di beberapa kota Kolombia pada hari Kamis, termasuk Bogota, Manizales, Cali dan Bucaramanga.
Sumber : Sputnik News