Presiden Tsai Kecam Latihan Militer China yang Tidak Bertanggung Jawab
Berita Baru, Taipe – Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada Senin (10/4) mengecam latihan militer China yang menurutnya tidak bertanggung jawab karena telah menyebabkan ketidakstabilan di Taiwan dan kawasan itu.
Hal itu disampaikan oleh Tsai di halaman Facebook-nya, tepat setelah China mengakhiri latihan tiga hari di sekitar Taiwan.
Tsai menulis sesaat sebelum tengah malam pada hari Senin. Ia mengatakan bahwa sebagai presiden, “Saya mewakili negara saya kepada dunia”, dan bahwa kunjungannya ke luar negeri termasuk singgah di Amerika Serikat (AS) bukanlah hal baru dan seperti yang diharapkan rakyat Taiwan.
“Namun, China menggunakan ini untuk melancarkan latihan militer, menyebabkan ketidakstabilan di Taiwan dan kawasan. Ini bukan sikap bertanggung jawab untuk negara besar di kawasan,” katanya.
China memulai latihan perang pada hari Sabtu setelah Tsai kembali ke Taiwan setelah pertemuan di Los Angeles dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy.
China sudah memperingatkan AS untuk tidak mengizinkan Tsai mengunjungi atau bertemu McCarthy.
Taiwan tetap kukuh mengatakan pulau itu mempunyai pemerintahan sendiri yang dipimpin secara demokratis.
“Meskipun latihan militer China telah berakhir, tentara nasional dan tim keamanan nasional akan tetap berpegang teguh pada pos mereka dan membela negara,” imbuh Tsai.
AS mendukung keteguhan Taiwan itu. Sementara, China juga kukuh pihaknya akan terus berupaya untuk mengambil kembali Taiwan ke pangkuannya, meskipun dengan jalan militer.
China mensimulasikan serangan presisi dan blokade Taiwan selama latihan, mengirimkan puluhan jet tempur dan pembom.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa pada hari Senin, 91 pesawat militer China terbang dalam misi di sekitar pulau itu.
Tsai mengatakan bahwa angkatan bersenjata dan penjaga pantai Taiwan bereaksi dengan tenang dan profesional, dan dia berterima kasih kepada semua orang yang terlibat.
“Meskipun latihan militer China telah berakhir, militer negara dan tim keamanan nasional akan terus bertahan pada posisi mereka dan membela negara,” tambahnya.