Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se-Indonesia secara virtual di Istana Merdeka, Jakarta. (Foto: BPMI Setpres)

Presiden Jokowi Ingatkan Tiga Hal Pemicu Kenaikan Kasus COVID-19



Berita Baru, Jakarta – Presiden Jokowi menghimbau kepada masyarakat Indonesia untuk terus waspada meski situasi penanganan pandemi Covid-19 di tanah air semakin membaik.

Sebagaimana diketahui, perkembangan kasus harian juga telah menurun drastis jika dibandingkan dengan kasus saat puncak penularan yang sempat mencapai 56 ribu kasus positif.

 “Artinya, (kita) pada posisi yang baik, pada posisi yang rendah. Tetapi perlu saya ingatkan bahwa pandemi ini belum berakhir,” kata Presiden Joko Widodo.

Hal itu ia sampaikan saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se-Indonesia secara virtual di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 25 Oktober 2021.

Presiden mengungkap, perkembangan kasus harian juga telah menurun drastis jika dibandingkan dengan kasus saat puncak penularan yang sempat mencapai 56 ribu kasus positif.

“Dalam empat hari terakhir, kasus harian relatif rendah yakni 22 Oktober hanya 760 kasus, 23 Oktober 802 kasus, 24 Oktober 623 kasus, dan 25 Oktober 460 kasus,” terangnya.

Meski demikian, Kepala Negara juga mengingatkan bahwa tren kasus positif di dunia dalam minggu ini mengalami kenaikan sekitar 2 persen.

Jokowi mencontohkan, di Eropa misalnya, dalam minggu ini naik sampai 23 persen dan di Amerika Selatan naik 13 persen.

“Inilah yang harus mengingatkan kita, bahwa kita harus tetap pada posisi hati-hati, pada posisi waspada karena dunia masih dihadapkan pada ketidakpastian,” ujarnya.

Sekali lagi, terjadi tren kenaikan kasus dunia,” imbuh Presiden.

Presiden juga menuturkan bahwa tren kenaikan kasus tersebut masalahnya ada pada tiga hal. “Pertama, relaksasi yang terlalu cepat dan tidak melalui tahapan-tahapan,” jelas Jokowi.

“Kedua, protokol kesehatan yang tidak disiplin lagi, misalnya kebijakan lepas masker di sejumlah negara. Ketiga, pembelajaran tatap muka di sekolah,” tambah Presiden.

“Hati-hati juga mengenai sekolah, yaitu pembelajaran tatap muka. Tiga hal ini agar kita semuanya hati-hati,” lanjutnya.

Menurut Presiden, protokol kesehatan di sekolah harus dijalankan secara disiplin dan ketat terutama di sejumlah area seperti kantin dan tempat parkir.

Selain itu, Presiden juga meminta agar para kepala daerah dan seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk turut mengingatkan pihak sekolah.

“Kita juga perlu pengawasan lapangan. Manajemen pengawasan lapangan ini sangat diperlukan sehingga kejadian-kejadian yang ada di negara lain tidak terjadi di sini,” ungkapnya.

Presiden juga berharap agar pembelajaran tatap muka terus didorong seiring dengan percepatan vaksinasi.

“Terhadap anak-anak kita, murid-murid kita juga dipercepat. Pendidikan yang tetap berkualitas harus kita hadirkan di tengah-tengah anak didik kita,” tandas Jokowi.