Polres Jember Tetapkan Tersangka Perusak Ambulans
Berita Baru, Jakarta – Penyidik Kepolisian Resort Jember menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus perusakan mobil ambulans dan perebutan jenazah Covid-19 di Desa Pace, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Dikutip dari Antara, Kasat Reskrim AKP Komang Yogi Arya Wiguna mengatakatan, ketiga tersangka adalah ME (30), ES (35), dan AR (26) yang merupakan warga Dusun Sukmo Ilang, Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
Menurutnya, polisi mengusut kasus tersebut yang sempat viral di media sosial tentang kejadian aksi perebutan jenazah Covid-19 dan perusakan mobil ambulans, sehingga beberapa saksi sudah dimintai keterangan.
Kasus tersebut terjadi di Dusun Sukmo Ilang, Desa Pace Kecamatan Silo pada Jumat (23/7) malam karena terpancing informasi hoaks yang menyebutkan organ jenazah hilang, sehingga hal itu memicu warga mengamuk dan mengambil paksa jenazah yang terkonfirmasi positif COVID-19.
“Modus tersangka melakukan perusakan mobil ambulans tersebut secara bersama-sama. Mereka merusak kaca sebelah kiri hingga pecah, memukul bodi ambulans hingga penyok serta merusak alat manometer tabung oksigen yang ada dalam mobil ambulan,” tutur AKP Komang, Minggu (1/8).
Ia menyampaikan, sebelum menetapkan tersangka perebutan jenazah hingga perusakan mobil ambulans jenazah pasien Covid-19, penyidik telah berupaya mengambil langkah-langkah penyelidikan untuk mengusutnya.
“Kami telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan terhadap lima orang saksi. Sedangkan untuk barang bukti berupa satu unit mobil ambulans dan tiga buah pakaian milik pelaku sudah kami amankan,” tuturnya.
Komang mengatakan ketiga tersangka sudah diamankan Satuan Reserse Kriminal Polres Jember dan mereka sedang menjalani proses penyidikan dan ketiga tersangka dijerat Pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman penjara lima tahun.
Diketahui, sebelumnya warga menghadang ambulans Rumah Sakit Bina Sehat yang membawa jenazah pasien Covid-19 dan mengambil paksa jenazah tersebut untuk dibuka peti jenazahnya.
Tindakan tersebut dikarena informasi hoaks terkait organ tubuh jenazah yang hilang kemudian sejumlah warga merusak kaca mobil ambulans tersebut di Desa Pace pada Jumat (23/7) malam.
Dari beberapa saksi yang dipanggil di Polres Jember, satu saksi terkonfirmasi positif setelah dilakukan tes usap antigen sebelum dimintai keterangan oleh penyidik di mapolres setempat, sehingga saksi yang bersangkutan diminta pulang.