Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PKB Jatim Minta Netizen Tak Berlebihan Respon Pernyataan Cak Nun 'Jokowi Seperti Firaun'
Emha Ainun Nadjib (Cak Nun). (Foto: Istimewa)

PKB Jatim Minta Netizen Tak Berlebihan Respon Pernyataan Cak Nun ‘Jokowi Seperti Firaun’



Berita Baru, Jawa Timur – Bendahara DPW PKB Jawa Timur (Jatim) Fauzan Fuadi menyebut orasi Cendekiawan dan budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) yang mengibaratkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti Firaun, tidak seharusnya selalu dimasukkan ke hati. 

“Orasi Mbah Nun jangan selalu dimasukkan hati. Kata-kata beliau tidak bisa dicerna hanya dalam satu sudut pandang,” kata Fauzan Fuadi, sebagaimana dikutip dari detikjatim, Kamis (19/1).

Bagi Fuadi, Cak Nun merupakan budayawan dengan ilmu tinggi. “Beliau itu budayawan dengan kedalaman ilmu agama yang sangat mumpuni. Harus cerdas menyikapi Mbah Nun,” sambungnya.

Oleh sebab itu, Fauzan meminta netizen tidak baper (terbawa perasaan) dan berlebihan merespons pernyataan Cak Nun. Apalagi, Presiden Jokowi juga tidak bereaksi apapun terkait ceramah Cak Nun tersebut.

“Katakan lah kritik tersebut kita maknai dangkal-dangkal saja, toh Pak Jokowi tidak bereaksi apa-apa kok. Pak Jokowi kan negarawan, beliau tidak anti kritik. Kenapa netizen heboh? Malah ada yang lapor pihak berwajib segala, mau panjat sosial?,” ujar Fauzan.

Menurut Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim itu, apa yang menjadi kritik dari Cak Nun jangan disikapi dengan pikiran dangkal. Apalagi, setiap manusia memiliki potensi sifat seperti Firaun.

“Saya kalau jadi Pak Jokowi, justru saya langsung minta waktu ke Mbah Nun. Sowan, minta doa, minta nasihat. Jadi, kritik Mbah Nun jangan dimaknai dangkal. Dipikir dan diresapi, biar akal kita bekerja,” jelasnya.

“Setiap manusia, memiliki potensi sifat Qorun, Firaun, Abu Jahal dalam dirinya. Begitu juga sebaliknya, setiap manusia pasti memiliki nilai-nilai profetik dalam dirinya. Yin and Yang kalau dalam filosofi Tionghoa. Sudahi saja polemik ini,” tandasnya.

Untuk diketahui, video ceramah Cak Nun viral dan menuai kontroversi. Potongan video ceramah Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Haman.

“Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak? Bahkan juga algoritma pemilu 2024. Kan, enggak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki,” kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.

“Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga. Terus Haman yang namanya Luhut,” tambahnya.

Menyikapi pernyataannya yang kontroversi, Cak Nun kemudian membuat video klarifikasi dan permintaan maaf. Cak Nun mengaku kesambet saat mengucapkan hal itu.

“Saya juga meminta maaf kepada semua yang terciprat menjadi tidak enak atau menjadi menderita, menjadi apa pun, oleh ucapan saya,” ucapnya dalam unggahan pendek di akun YouTube CakNun.com, dikutip Rabu (18/1).