Pertumbuhan Ekonomi Minus, Pemerintah Dorong Konsumsi Rumah Tangga
Berita Baru, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, pemerintah akan fokus mendorong konsumsi rumah tangga agar pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa lebih baik.
“Kita akan terus mendorong di konsumsi rumah tangga, pemerintah menyiapkan anggaran yang angkanya terus bergerak,” kata Airlangga dalam konferensi pers, Jumat (5/2).
Airlangga mengatakan, berbagai program perlindungan sosial sudah disiapkan dengan pagu anggaran sebesar Rp 148,66 triliun demi mendorong konsumsi.
Dana tersebut, kata Airlangga, akan disalurkan lewat berbagai program mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako hingga Kartu Prakerja.
“Untuk Program Keluarga Harapan ada 10 juta penerima manfaat. Demikian pula untuk bantuan lainnya seperti Kartu Sembako, Prakerja, BLT dana desa, bansos tunai, dan kuota internet, serta diskon listrik yang dilanjutkan,” ujar Airlangga.
Airlangga menambahkan, anggaran perlindungan sosial pada tahun ini meningkat secara nominal dibandingkan tahun lalu. “Namun dari segi persentase karena angkanya berubah, memang turun. Ini menjadi pelajaran bahwa efektivitas belanja pemerintah harus ditingkatkan,” katanya.
Oleh sebab itu, Airlangga menginginkan agar kementerian dan lembaga (K/L) harus lebih cepat dan efektif dalam menyerap belanja. “Dengan demikian, APBN bisa berperan lebih optimal mendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini,” tandas Airlangga.
Sementata itu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2020 minus 2,07 persen. Angka ini menjadi yang terburuk sejak krisis moneter 1998.