Pertumbuhan Ekonomi 2021 di Bawah Target, Ekonom CSIS Nilai Pemerintah Kurang Antisipatif
Berita Baru, Nasional – Dalam APBN 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan 5,0%. Pada tahun 2020, ekonomi Indonesia terkontraksi 2,07% yang menjadi kontraksi pertama sejak krisis ekonomi 1998.
Sementara itu, pada tahun 2019, ekonomi Indonesia tumbuh 5,02%.
Di tengah jalan pemerintah menurunkan target pertumbuhan ekonomi 2021 menjadi 4%. Realisasinya ternyata hanya 3,69%.
Menyikapi fakta tersebut, Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, Fajar B. Hirawan menjelaskan, bahwa pemerintah tidak memiliki manajemen risiko ketika harus menghadapi gelombang dua pandemi COVID-19 yang dipicu oleh munculnya varian delta.
Konsekwensinya, pemerintah dipaksa menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara ketat, sehingga berpengaruh kepada terhentinya kegiatan ekonomi.
“Ini lebih ke manajemen resiko, berhubungan dengan Gelombang Delta pada Juli 2021 yang diikuti penerapan PPKM ketat,” terang Fajar ketika menjadi narasumber program gelar wicara BERCERITA episode 85, Selasa (22/2).
Lebih lanjut Fajar menilai bahwa seharusnya pemerintah memiliki antisipasi dalam menghadapi berbagai kemungkinan di tengah pandemi COVID-19, berupa plan A, B, dan C.
“Jadi, ini bukan soal presisi atau ketidakhati-hatian, tapi ya tadi tidak adanya antisipasi,” terang Fajar.