Permintaan Global Lesu, Harga CPO Terpuruk
Beritabaru.co, Internasional – Tren penurunan harga CPO (Crude Palm Oil) atau minyak kelapa sawit mentah, terus berlanjut. Selain terjadi di Indonesia, keadaan tersebut juga dialami oleh Malaysia, sebagai sesame negara penghasil CPO terbesar di dunia.
Di negeri jiran tersebut produksi kelapa sawit mengalami peningkatan pada semester kedua. Akibatnya persediaan minyak sawit Malaysia tahun ini diprediksi mengalami surplus sebesar 3 (tiga) juta ton akibat permintaan global dan domestik sedang lesu.
Harga CPO acuan di Bursa Malaysia Derivatives Exchange (BMDEX) hanya MYR1.942/ton, yang tercatat sebagai yang terendah dalam empat tahun sejak Agustus 2015. Angka tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan harga pada Januari 2019 yang masih mampu di kisaran MYR2.100/ton.
Ivd Ng, Kepala Riset Regional Agribisnis CIMB Investment Bank mengatakan bahwa produksi CPO akan meningkat pada semester kedua, disisi lain jumlah permintaan minyak sawit global tidak akan mengalami kenaikan signifikan
“Produksi akan mengalami kenaikan bagi Malaysia dan Indonesia. Oleh karena itu permintaan global dan domestik harus ditingkatkan untuk menipiskan persediaan yang ada”. Tutur Ng sebagaimana dilansir oleh The Malaysia Reserves.
Rilis Malaysia Palm Oil Board (MPOB) terkait data produksi, ekspor dan stok akhir pada bulan Juni 2019 terus ditunggu oleh pelaku pasar untuk memperhitungkan peluang dan tantangan secara presisi. [Priyo Atmojo]