Perkuat BUM Desa, Pemprov Jatim Bentuk Program Klinik BUMDes
Berita Baru, Surabaya – Untuk memperkuat Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), Pemerintah Provinsi (pemprov) Jawa Timur membentuk program Klinik BUM Desa.
Dalam pelaksanaannya, Klinik BUM Desa akan memberikan pendampingan, pelatihan dan saran teknis kepada BUM Desa agar menjadi sehat dan berkembang serta mendatangkan keuntungan, sehingga perekonomian di desa bisa berputar.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jatim, Ir Mohammad Yasin, di Surabaya, Senin (22/6) mengatakan, klinik BUM DESA ini akan mengkover seluruh BUM Desa di Jatim yang jumlahnya mencapai 5.432.
Karena itu DPMD memaksimalkan peran Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) dalam program penguatan BUM Desa.
“Dengan begitu proses pendampingan akan lebih efektif dengan memutus jalur birokrasi, sehingga tidak semua proses harus ke Surabaya,” ujar Mohammad Yasin.
Klinik BUM Desa juga melibatkan perguruan tinggi dan merekrut para peneliti untuk memberikan masukan teknis dalam rangka pendampingan BUM Desa.
Dengan melibatkan peniliti yang memiliki keahlian, maka apa yang dijalani berdasarkan kebutuhan, bukan mengandalkan intuisi atau feeling.
“Bakorwil dan peniliti kita libatkan dalam pengembangan BUM Desa. Hal ini penting agar prosesnya bisa terarah dan sesuai kebutuhan,” imbuhnya.
Dikataknnya, program BUM Desa ini adalah komitmen Gubernur Khofifah untuk memberdayakan desa melalui BUM Desa. Karena itu semua potensi yang ada dikerahkan, termasuk melibatkan pihak swasta dalam pengembangan BUM Desa.
Yasin menyebut sejauh ini sudah ada sejumlah perusahaan yang terlibat dalam pengembangan BUM Desa, diantaranya Taveloka, PT. HM. Sampoerna dan BUMN PT Pos Indonesia. Bantuan yang diberikan sejauh ini masih sebatas bantuan program dan pelatihan.
Namun tak menutup ke depannya juga ada bantuan berupa pendanaan atau bantuan lunak. Disamping itu tentunya pihak swasta tersebut juga bisa membantu BUM Desa dalam nidang pemasaran produk.
“Dengan adanya Klinik BUM Desa ini, kami berharap hingga 2024 ada 25% BUM Desa yang dalam kategori sehat dan berkembang,” tutup Yasin.