Perkembangan Vaksin Covid-19 di Jerman, AS dan Indonesia

Berita Baru, Jakarta – Penyebaran pandemi virus corona (Covid-19) telah menginfeksi hampir seluruh negara di dunia. Beberapa negara saling berpacu kecepatan untuk menemukan vaksin Covid-19 yang nantinya siap untuk diproduksi massal.

Jerman

Di benua Eropa, Jerman sudah melakukan uji coba klinis vaksin Covid-19 kepada manusia. Pemerintah bekerja sama perusahaan farmasi Amerika Serikat, Pfizer untuk mengembangkan vaksin tersebut.

Diperkirakan vaksin Covid-19 yang dikembangkan Jerman dapat memenuhi kebutuhan jutaan orang pada akhir tahun 2020.

Dalam tahap uji vaksin tersebut, Jerman melibatkan sekitar 200 sukarelawan sehat yang berusia 15-55 tahun. Mereka diberikan dosis mulai dari 1-100 mikrogram untuk menemukan dosis optimal.

Salah satu perusahaan farmasi Jerman, BioNTech, melaporkan kelompok pertama peserta sudah diberikan dosis vaksin potensial, BNT162, dalam studi klinis Fase 1/2.

“12 peserta studi telah divaksinasi dengan kandidat vaksin BNT162 di Jerman sejak awal studi pada 23 April 2020. Kemudian, keamanan dan imunogenisitas vaksin akan diperiksa,” kata perusahaan melalui sebuah pernyataan resmi, dikutip dari CNN.

Uji coba vaksin di Jerman sudah melalui persetujuan German Federal Institute for Vaccines and Biomedical Drugs pada 22 April 2020.

Amerika Serikat

Sementara itu, negeri Paman Sam pada pekan depan juga akan mulai menguji vaksin Covid-19.

Untuk pengembangannya, perusahaan tersebut sedang menanti persetujuan pengaturan dari AS.

Vaksin kemungkinan siap diproduksi untuk kebutuhan darurat pada musim gugur mendatang.

Selain kedua perusahaan Jerman dan AS tersebut, pasa Minggu lalu peneliti di Jenner Institute, Oxford University, Inggris juga tengah menguji vaksinnya pada manusia pada Kamis (23/4).

Hasil dari penelitian tersebut baru bisa dilihat pada September 2020.

Indonesia

Indonesia juga tengah berusaha mengembangkan vaksin Covid-19. Hingga saat ini pembuatan vaksin berada pada tahap awal.

Wakil Kepala Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Institute, Herawati Sudoyo mengatakan saat ini Eijman Institute tengah menggarap dua tahapan awal pada produksi vaksin Covid-19 ini.

Menurut Herawati, pada tahapan awal ini Eijkman melakukan analisis genetik terhadap Covid-19.

“Kita dalam plan tahap pertama itu dua bulan, cuma semua tergantung, kami lakukan dulu semuanya, tapi untuk yang lain kita perlu pendanaan. Jadi kita sekarang sedang cari dananya,” ungkap Herawati saat dikutip dari CNNIndonesia.com.

Tahap selanjutnya, Herawati menjelaskan, akan dikerjakan oleh perguruan tinggi negeri maupun lembaga penelitian lainnya. Sementara tahap terakhir bakal dirampungkan oleh PT Bio Farma (Persero).